Rabu, 23 Oktober 2013

Kontol Teman Sebangku

hari ini ialah hari jumat ,dimana pada hari ini kelasku lah yang
mendapatkan jatah
olahraga pada jam pertama dan kedua ,namaku Rio ,aku lelaki berumur 18
tahun
yang sekolah di sekolah swasta katolik yang cukup terkenal di sekolahku ,
aku terlahir dengan sebuah kenikmatan,aku memiliki tubuh yang sexy dan
atletis
,dengan kulit putih ,rambut skin ,dan tak ada bulu sedikitpun yang
menyeruak di
dalam tubuhku,tak ketinggalan aku memiliki kontol yang cukup panjang yaitu
antara lima belas cm sampai dengan tujuh belas cm sehingga membuat para
gadis dann cowok
yang menyaksikkan dan mencoba kontol ku pasti langsung ketagihan,gue
juga tak
kalah dengan albert einstein ,di sekolahku aku mulai dari kelas X sampai
XI selalu
saja mendapat juara satu dan banyak penghargaaan lomba cerdas cermat antar
kota yang selalu aku ikuti dan aku lah yang selalu menjadi juaranya
.selain di
bidang akademis di bidang non akadamis pun aku tak kalah saing ,aku
selalu jadi
ketua team basket dan sepak bola di sekolahku itu ,seluruh cewek pun banyak
pula yang naksir aku ,namun sayang sampai sekarang belum ada yang mampu
menarik perhatianku,dan dari sinilah ceritaku mendapat kenikmatan dari
temanku
bermula.


* * *


Aku di kelas selalu duduk bersama dengan seorang laki laki yang cukup aneh
menurutku,ia pendiam dan tidak pernah bergaul dengan siapapun kecuali
aku,curhatnya dia pun ke aku,bahkan karena hal itu memnyebabkan teman
temanku sering menjauhi anak ini, namanya Anggit ia seumuran denganku ia
tampan dengan rambut ikal dan badan yang indah karena seringnya fitnes
mungkin dan juga ia sangat baik kepadaku.
Hari ini sampai pukul sebelas sekolahku masih diguyur hujan deras ,jam
pulang pun
berbunyi ,satu persatu temanku pun pulang ,dan sekarang hanya tinggal
aku dan
Anggit saja yang ada di kelas karena Anggit belum dijemput dan aku gak mau
kebasahan karena baju yang ku pakai hari ini masih akan ku pakai keesokan
harinya .
Aku pun duduk menunggu sampai hujan reda,namun suatu hal ganjil menyeruak
di benakku,anggit lelaki itu memandangku dan tersenyum manis dan
kejadian ini
membuatku sedikit emosi


"nggit ngapain lo senyum seyum ,mandangin gue lagi wah gak bener
nih"kataku dengan sedikit menunjuk Anggit


"Rio kamu tampan banget seech gimana caranya tuh"


"wah........wah......... ini makin gak bener nih laki"kataku lagi dan
kali ini
aku sedikit curiga kepada anggit


"yo....... "katanyan lembut dan tanganya pun memegang tanganku dan
langsung saja ku lempar tanganya dari tanganku


"nggit sarap homo lo,hujan hujan begini , kamu malah gini wih nggak nyangka
aku"
kataku dan aku pun pergi menjauh dari laki laki itu dan aku pun nekat basah
basah kena hujan pulang daripada nanti gue di apa-apa kan ama tuh cowok wah
......tidak bisa.....!

* * *


Tubuhku kini sudah basah terkena air hujan ,aku berjalan terus dan terus
berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor satria ku yang aku parkir
disana
,suasananya pun sepi karena semua sudah pulang maka aku pun berlari,aku
segera mengambil kontak motor ku di saku ,namun tiba tiba sesuatu
terjadi,aku
melihat Anggit dengan cepat menghampiriku dan ia mengeluarkan sapu tangan
dan langsung menutupkanya di hidungku,aku mencoba melawan ,namun sia sia
,anggit terlalu kuat untuk aku lawan dan aku sudah tak berdaya dengan bius
yang ada di sapu tanganya aku pun pingsan tak ingat apa apa lagi
Sesaat kemudian aku mulai sadar dan kepalaku masih sedikit pusing aku tak
berdaya beberapa menit ,dan aku mulai sadar dan kaget dengan keadaanku
sekarang,aku sekarang berada di sebuah kamar , telanjang bulat terlentang
,tanpa sehelai kainpun,dengan tangan terikat di sebelah kanan dan kiriku
,serta
kakiku yang terikat pada sebuah tali dari kain,aku tak bisa bergerak
sama sekali
,dan kulihat ada seorang anak laki laki seusiaku berdiri di sampingku
,ia hanya
mengenakan handuk untuk menutupi kontolnya dan aku yakin tak salah lagi dia
ialah Anggit .



"nggit anjing lo muke lo setan apa yang loe lakuin ke gue cepat
bebaskan gue dasar maho lo manusia homo" aku berteriak teriak di depanya
,ia
tak menggubrisku sama sekali



" gue sayang kamu ,loe gak bisa kah mencintaiku sebagaimana
aku mencintai kamu , tahukah kamu yo betapa hampanya aku tanpa dirimu"
Aku pun kembali berteriak


"dasar bencong homosexs ,anjing cepet lepasin
gue ,lok tidak awas kamu bukan temanku lagi gue bersumpah "


Ia pun mendekati ku dan membuka handuk nya,nampak sekali di depanku kontol
berukuran besar namun agak pendek berwarna agak kehitam hitaman berdiri
tepat di sampingku
Tangan anggit tiba tiba saja membelai mesra kontolnya sehingga kntolnya
ngaceng berat ,dan sungguh indah kelihatanya ,tapi tidak untukku
Ia lalu menaiki kasur dan langsung duduk tepat di perutku anjing
,tanganya lalu
memegang putingku dan memainkanya perlahan ,rasanya geli geli nikmat
tai,aku
mencoba melepaskan ikatan di tanganku dan tubuhku pun menggeliat
kenikmatan karena putingku di belai dan di pegang mesra ,
Kepala anggit tiba tiba saja mendekat ke kepalaku

"anjing apa yang loe lakuin tai babi" hinaku


Tanpa mendengarkan ucapanku ia tiba tiba menciumku tepat di mulutku ,aku
mencoba menolak namun sayang sekali aku tak kuasa,aku hanya terdiam
pasrah,dan semakin lama ke anehan terjadi ciumanya ternyata membuatku
teranggsang ,kontol aku pun mulai ngaceng perlahan hingga ngaceng
sepenuhnya,aku pun tanpa sadar entah karena apa membalas ciuman dari
Anggit ,kami pun saling berciuman saling bertukar air liur,owhhhhhhh
,bibirku pun
dilumat habis olehnya owh........yeah.....mmmmmmmmm dan ia pun melepaskan
ciumanya , kini aku bagai melayang,tak kuasa menhan semua ini ,kontolku pun
semakin ngaceng ,ia bangkit dari perutku dan turun serta jongkok di
lantai di
sebalah kasur ,lalu mendekatiku ,ia menciumi leher ku perlahan owh
enak......nikmat turun hingga ke putingku dan tapat di bagian itu ia
sedikit
menggigit putingku ,lalu turun lagi,badanku pun sedikit menggeliat
tatkala perutku
di jilatnya dan penuh dengan air liurnya ,sampai akhirnya ia memegang
kontolku
dan menghisapnya ,
Hisep perlahan ,.........oehhhhhhh perlahan maju mundur nikmat sekali
rasanya,perlahan damn semakin cepat owh nggit enak nggit owhhhh yeah nggit
enak nggit owhhhhhhh yheah,ia semakin melahap habis kontolku dimaju
mundurkan di mulutnya yang seperti vagina itu owh yeahhhhhhh nancap enak
nggit owhhhh ,ia semakin membuatku membuka dan menutup mata karena
kenikmatan ,kontolku pun semakin bergetar , bergetar pelahan owh
ywahhhhh ia
semakin mempercepat hisapanya ,dan kontolku semakin bergetar kuat dan
owhhhhhhhhh yeahhhhhh owhhhh yeahhhhhhh owhhhhhhhhhhhhhhhh nikmat
yeah oawhhhhhhhhhhhh crotttt.....crot.......... kontolku pun mengeluarkan
seperma dan rasanya nikmat sekali apalagi ini kali pertama ku kontolku
di hisep
dan di emut oleh seorang cowok owhhhhhhh nggit nikmat nggit
Aku pun melemas aku tak bertenaga sedikit pun
Anggitpun membiarkan pejuh dan spermaku keluar di mulutnya ,malah sempat
kulihat ia meminum sperma itu langsung di kontolku tanpa menumpahkan nya
sedikitpun di kasur atau di tubuhku ,lalu ia berdiri,ia kemudian membuka
tali yang
ada di tangan dan kakiku,aku sungguh kenikmatan sehingga takingin rasanya
aku untuk membalas dendsam kepadanya
* * *


Aku kini udah terburu dan nanggung ,aku akhirnya memberanikan diri


" nggit aku pingin ngentot kamu"


"silahkan yo tubuhku semua buatkamu ,kalau perlu nyawaku juga buat
kamu"kata anggit


Anggit pun gantian yang tidur tengkurap ,lalu ia sedikit mengangkat
pantatnya
Aku segera mengocok kontolku agar kontolku semakin jreng dan ngaceng
semakin penuh


Akhirnya aku pun mengoles kontolku dengan minyak telon yang di meja kamar
anggit ,yang sebelumnya sudah di siapkan oleh anggit
Aku mengoles juga pantat atau silit anggit dengan minya telon juga, dan
perlahan
aku memegang kontolku dengan kedua tanganku dan memasukkan kontolku
sedikit demi sedikit ke dalam pantat anggit
Anggit menjerit ketika kontolku masuk namun ia diam dan mencoba menahan
sakitnya
Aku pun mulai menggenjot kontolku ,owhhh yeahhhhh enak nggit sumpah lubang
kontol kamu ternyata masih perawan
Aku pun memajukan memasukkan dan mengeluarkan kontolku dari silit anggit
,maju .....


yeahhhh nggit enak nggit..........masuk.....maju mundur maju mundur
Anggit pun hanya merintih ...........owhhhhhhh yeahhhhhhhhh owhhhhhhhh
enakk
yo kau bener bener pangeranku
Aku pun menggenjot ia semakin cepat owhhhhhhh yeahhhhh
Ia terlihat sangat kesakitan,tapi aku tak peduli ,aku tetap memasukkan
kontolku
dan memaju mundurkan kontolku rasa nikmat ini sungguh tak bisa terbayangkan
Owhhhhhhhhhhh clok clok clok
Mmmmmmmmm yeahhhh mmmmmmmmmmm clok clok clok suara kkontolku
masuk ke silit anggit membuatku semakin menggila ,aku tak tahu kalau
ternyata
selit atau pantat seorang laki laki itu seperti ini ,buat para gay
sungguh rugi kalau
belum pernah merasakan pantat cowok
Owhhhhhhhhh setelah beberapa saat
Aku pun ganti posisi kini giliran aku yang dalam pusisi duduk dan anggit
yang
memasukkan silitnya ke kontolku ,dan aku goyangkan kontolku nikmat sekali
sungguh tak bisa dibayangkan owhhhhhh
Yeahhhhhhhhhhhh owhhhhhhhhhhhhhhhhh kontolku pun mulai bergetar owhh sit
Owhhhhhhhhhhh yeahhhhhhhhhhhhh uwhhhhhhhhhhhhhhhh yeah oewah owah
owahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Crot crot croooooooooooooooooooooooot kontolku pun kembali mengeluarkan
sperma yang banyak dan kali ini tepat di silit anggit anggit pun
demikian ia pun
mengeluarkan spermanya dan owhhhhhhhhhhhhhhhhh nikmat kedua silitnya
semakin mengapit kontol ku tatkala sperma anggit keluar owhhhhhhhhhhhh
Aku sungguh lemas sekali
Tak tertahankan sama sekali
Bahkan hari ini mungkin aku pulang agak sorean ,karena aku masih kenikmatan
di rumah anggit
Sejak saat itu hubungan ku dengan anggit sangat sinis aku benci sekali
sama dia
Hingga ia pun akhirnya pindah sekolah ke pulau bali
Tapi aku tak bisa melupakan kejadian jumat sepulang sekolah ini
Dan biarlah ini menjadi rahasia ,aku ,anggit dan para pembaca sekalia

Diperkosa pelatih Taruna

Peristiwa ini terjadi waktu aku masih berusia 18 tahun. Ketika itu aku
jadi Kadet (Taruna) di suatu akademi militer yang tak perlu kusebut di
negara mana. Keinginanku jadi tentara semata-mata karena aku hobby
dengan kegiatan di lapangan yang bersifat kemiliteran dan kelaki-lakian.
Tidak ada latar belakang ekonomi, ambisi politik, ambisi kekuasaan
ataupun terpikat baju seragamnya. Barangkali itulah bedanya aku dengan
yang lain. Karena itulah aku sangat menikmati pendidikan militer yang
kalau aku boleh jujur adalah keras, sadis, dan kejam, tapi jantan sekali!


Kesenanganku akan bidang militer dan kehidupan militer membuatku sangat
mudah menyesuaikan diri dalam kehidupan yang berat dan berdisiplin ketat
itu. Apalagi aku dikaruniai otak yang lumayan cerdas, wajah yang (kata
orang) ganteng, dan fisik yang kuat dan lincah. Aku merasa sangat
berbakat di bidang militer. Oleh karena itu tidak heran jika
angka-angkaku selama di akademi militer sangat bagus. Karena itulah aku
sering diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas sebagai pemimpin atau
komandan bagi sesama Kadet (Taruna).


Tetapi waktu Capratar (Calon Prajurit Taruna, tiga bulan pertama masa
pendidikan) karena wajahku yang ganteng, tubuhku yang atletis dan
berotot, serta daya tahanku yang kuat, aku sering sekali jadi obyek
penyiksaan Taruna Senior dan Pelatih. Semuanya itu aku hadapi dengan tabah!.


Di beberapa bagian tubuhku masih ada bekas lecet atau parut bekas luka,
sebagai kenang-kenangan atau "tanda-tangan" para senior yang sadis-sadis
itu. Bahkan di paha kiriku ada lambang akademi militer yang tidak bisa
hilang. Karena waktu jadi Capratar, paha kiriku pernah dicap dengan besi
panas yang diberi tinta hitam dan bergambar lambang akademi militer oleh
beberapa Taruna Senior yang sadis!


Semua siksaan selama Masa Capratar yang luar biasa sadisnya aku hadapi
dengan gembira penuh ketabahan. Tetapi sampai sekarang aku tak dapat
melupakan apa yang dilakukan oleh dua orang Pelatih yang berpangkat
Perwira. Keduanya berasal dari angkatan yang berbeda.


Pelatih di akademi militer (waktu itu) gabungan dari berbagai angkatan
di negara kami (sekali lagi kukatakan, tak perlu kusebut negara mana).
Yang seorang berpangkat Letnan Satu (Lettu) yang satu Letnan Dua
(Letda). Untuk menghormati kedua Pelatih itu, sebut saja yang satu Lettu
Jerry dan satu lagi Letda Gerry.


Lettu Jerry berkulit terang, berwajah lumayan ganteng dengan tubuh
atletis. Dia sangat tegas, keras dan berdisiplin. Kalau menghajar
Capratar dengan pecutnya selalu dilakukan dengan alasan yang jelas,
tidak pernah dicari-cari. Tetapi lecutan cemetinya selalu diayunkan
dengan kekuatan sepenuh tubuhnya yang berotot itu sehingga kalau kena
kulit Capratar pasti menghasilkan lecet dan pasti berdarah!.


Demikan juga, perintahnya tidak pernah berubah. Kalau harus push up 200
kali, harus dipenuhi, kalau perlu sampai Capratar pingsan.


Kami semua takut sekali dengan Letnan Jerry. Karena matanya yang tajam
sorotannya itu sangat jeli melihat pelanggaran Capratar. Apalagi jika
dia sedang piket. Sebagai contoh, berdiri kurang tegap saja, kalau
ketahuan Lettu Jerry pasti kena hajar. Ataukah digampar sampai bibir
pecah. Atau kalau kebetulan dia sedang memegang cambuk dan si Capratar
sedang telanjang dada atau telanjang bulat, pasti dihajar pakai cemeti
sampai punggung lecet-lecet. Yang pasti semua pelanggaran yang sekecil
apa pun akan dihukum dengan serius dan sadis. Wajahnya yang ganteng itu,
selalu kaku dan di hadapan kami tak pernah senyum. Diam-diam aku kagum
sekali pada Lettu Jerry. Sayang sekali, karena aku selalu bersikap
correct, aku belum pernah menikmati lecutannya yang terkenal keras dan
pedih sekali itu. Tapi, kadang-kadang dia aku dapati sedang mencuri
pandang memperhatikan aku. Kupikir mungkin dia sedang mencari kesempatan
menghajar atau menghukum aku. Hal ini membikin aku tambah hati-hati.


Berbeda dengan pelatih-pelatih yang lain yang jika menghajar dan
menyiksa Capratar hanya untuk kepuasan nafsu sadis mereka. Dengan alasan
yang dibuat-buat atau dicari-cari. Sehingga, tidak ada gunanya
berhati-hati. Toh mereka pasti akan berhasil menemukan "kesalahan" untuk
bisa menghukum dan menyiksa dengan cara-cara yang sangat kejam.


Jika kami Capratar berhati-hati terutama bukan supaya tidak dihukum atau
tidak disiksa. Tetapi lebih banyak untuk mengurangi luka, lecet, lebam
atau lepuh di tubuh kami akibat hajaran Pelatih dan Taruna Senior.
Sebab, toh memang kami harus dan akan sering disiksa untuk memperkuat
mental kami agar jadi tanggon (tangguh)!.


Di antara kelompok pelatih macam ini ada Letda Gerry. Walaupun dia
lumayan ganteng dan berotot tapi tidak semenarik Lettu Jerry. Dia juga
terkenal sadis. Tapi jika menyiksa cenderung seksual. Misalnya menyundut
rambut kemaluan atau biji kemaluan dengan rokok, menyuruh Capratar
mencabuti rambut kemaluannya sendiri atau menyundut batang kemaluan
Capratar dengan penyengat listrik, memaksa Capratar onani dengan balsem.
Bahkan seorang Capratar pernah disiksa setengah mati, lalu ia masih
memasukkan logam ke dalam lubang batang kemaluan Capratar tadi. Kepada
Capratar lain ia pernah juga memasukkan dildo (penis buatan) berduri ke
lubang pantatnya. Capratar lain lagi, yang belum disunat, waktu
melakukan pelanggaran ringan, bahkan kulupnya ditarik ke depan lalu
digunting sampai terpotong dan darahnya muncrat ke mana-mana. Dengan
darah berceceran dari luka guntingan itu, si Capratar disuruh berobat
dan menyempurnakan sunatannya di klinik. Tapi, anehnya, Letda Gerry
tidak pernah menjadikan aku sasaran penyiksaannya.


Demikianlah kejadiannya, sampai pada suatu sore aku baru selesai mandi
bersama beberapa Capratar. Untuk mandi Capratar, ada bangsal mandi besar
yang beratap tetapi tidak berdinding. Di dalamnya ada puluhan shower.
Semua Capratar jika masuk bangsal mandi harus telanjang bulat dan tidak
boleh membawa handuk.


Untuk mengeringkan badan dengan handuk ada ruangan tersendiri. Ruangan
itu berdinding tapi tidak berpintu dan disitu pun Capratar harus
telanjang bulat. Tidak boleh menutup-nutupi badan atau kemaluannya
dengan handuk. Di belakang bangsal pengeringan ada jalan yang bisa
dilalui mobil dan kadang-kadang ada mobil yang parkir di situ.


Sore itu bangsal pengeringan sudah kosong, aku baru selesai mengeringkan
badan. Tiba-tiba saja Lettu Gerry muncul berseragam. Aku tegak
menghormat,dia memerintahkan aku keluar bangsal dan masuk sebuah mobil
yang parkir di luar. Aku masih ingat mobil militer itu sebuah Toyota
Hard Top. Masih telanjang bulat aku disuruh masuk dari pintu belakang
dan duduk di lantai mobil. Aku menurut dan tidak bertanya apa-apa. Waktu
Capratar kami sangat biasa diperlakukan seperti budak belian atau
seperti binatang oleh Pelatih dan Taruna Senior.


Lalu Lettu Jerry menjalankan mobil ke suatu tempat sepi di kompleks
akademi. Di situ aku dipaksa ke luar mobil dan dipaksa melayani nafsunya
di rerumputan. Hari sudah mulai gelap dan tempat itu terpencil. Angin
bertiup agak kencang sehingga tidak ada nyamuk. Lettu Jerry melepaskan
pakaiannya telanjang bulat lalu aku disuruh menghisap kemaluannya yang
ternyata sebesar kontol kuda. Aku juga dipaksa menjilati pantatnya. Lalu
aku disodomi sampai pantatku terasa perih sekali dan berdarah.


Belum puas, dia mendorong aku sampai terlentang lalu mengencingi aku
sambil berdiri. Bahkan ia memaksa aku membuka mulut untuk menampung air
kencingnya. Aku dipaksa minum air kencingnya! Setelah itu ia memasang
borgol di tangan dan kakiku seperti yang biasa dilakukan di kamar siksa.


Tiba-tiba aku mendengar orang lain datang dari semak-semak. Aku tidak
tahu siapa itu. Orang itu pun memaksa aku menghisap batang kemaluanya
sampai terpancar air mani. Air maninya belepotan di mulut dan wajahku.
Lalu dengan kasar ia membalikkan tubuhku yang terborgol dan memaksa aku
nungging. Ketika aku membangkang, dia menghajar pahaku dengan tamparan
keras dan membentak "NURUT, KAMU" dari suaranya aku jadi tahu itu Letda
Gerry. Aku menyerah dan dia mulai menyodomi aku dengan kasar. Setelah
puas ia tidak minta dijilat pantatnya atau mengencingi aku. Dia langsung
masuk semak-semak lagi.


Sementara itu, Letda Jerry sudah berpakaian dan memaksa aku dengan kasar
masuk mobil. Aku dibawa ke garasi mobil, dan disana aku disiram dengan
air dari selang yang dihubungkan denagn keran air pencuci mobil. Mungkin
untuk menghilangkan bau kencing Letda Jerry!.


Lalu aku dibawa ke kamar siksa. Di sana sudah ada Letda Gerry yang
memegang cemeti, bertelanjang dada. Dalam keadaan terborgol dan
telanjang bulat aku dihajar beberapa kali dengan lecutan cemeti sampai
tubuhku lecet-lecet berdarah. Lalu borgol dibuka dengan kunci yang ada
di saku celana Letda Gerry, kemudian aku disuruh berobat ke klinik dan
kembali ke asrama.


Tindakan ini untuk menghilangkan jejak. Dengan mudah aku bisa dikatakan
baru melakukan pelanggaran disiplin (bisa dikarang apa saja!), kemudian
dihukum di kamar siksa. Karena babak belur disuruh berobat ke klinik.
Aku berdiri sempoyongan karena baru dihajar dengan cemeti dan shock
mental karena baru kekar. Aku berjalan ke klinik dalam keadaan telanjang
bulat dan penuh lecet hasil lecutan cemeti Letda Gerry.


Aku tidak pernah menceritakan kejadian ini kepada siapa pun. Setelah
kejadian itu, kedua pelatih tidak pernah muncul lagi. Kabarnya mereka
kembali ke kesatuan masing-masing karena mendapat tugas baru. Aku sama
sekali tidak marah, malu atau dendam dengan kejadian ini. Aku bahkan
sangat menikmati perkosaan itu!. Aku berharap kapan-kapan bisa diperkosa
lagi oleh sesama laki-laki. Kalau bisa diperkosa oleh perwira yang
gagah, ganteng, dan sadis seperti keduanya! Asyik bukan!?

Diperkosa di villa

Villa milik Mas Teguh letaknya strategis di atas bukit. Sehingga dari
jendela
villa itu dapat dilihat pemandangan ke daerah sekitarnya yang indah dengan
jelas.


Penghuni villa itu hanya tiga orang, yaitu Mas Teguh [seorang Kolonel]
pemilik
villa, aku [yang berstatus dimiliki Mas Teguh sebagai budak sex atau sex
slave], dan Rahman yang sudah diminta secara resmi kepada orang tuanya untuk
diurus oleh Mas Teguh!Meskipun aku sudah jadi budak Mas Teguh tapi aku masih
diizinkan bekerja sebagai Satpam di sebuah Production House.


Pada waktu cerita cabul sadis bejat sialan ta'i ini ditulis, Rahman
kuliah di
UT [Universitas Terbuka]. Dengan demikian Rahman bisa bekerja di villa
sambil
melanjutkan kuliahnya.Biaya kuliah, buku-buku, dan keperluan pendidikan dia
lainnya ditanggung sepenuhnya oleh Mas Teguh.


Pada kenyataannya, selain Rahman diurus oleh Mas Teguh,diberi
makan,minum,pakaian,tempat tinggal, uang saku, dan biaya sekolah, Rahman
juga
sering dihajar dan disiksa dengan kejam oleh Mas Teguh!


Kami selalu disiksa dalam keadaan bertelanjang bulat! Bahkan kalau Mas Teguh
sedang berada di villa,kami dipaksa bertelanjang bulat dan tidak
diizinkan oleh
Mas Teguh berpenutup selembar benang pun juga! Alasan Mas Teguh :


"Penghuni villa ini laki-laki semua. Buat apa badan dan kontol kalian
harus ditutup-tutupi segala!"


Baik Rahman maupun aku sendiri tiap kali selesai disiksa, kami juga
diperkosa
Mas Teguh, dipaksa mengisap kontol beliau yang besar[blow job] atau lobang
pantat kami [bo'ol] juga disodomi dengan kontol beliau!


Anehnya Rahman tidak pernah jera atau mau kabur dari "pelukan" Mas
Teguh! Mungkin saja Rahman memang menikmati siksaan dan perkosaan yang
dilakukan Mas Teguh dengan kejam di luar batas peri-kemanusiaan itu atau
bisa
jadi Rahman belum punya pilihan lain yang lebih baik! Apa lagi di zaman
susah
seperti sekarang ini! Ta'i!


Kalau aku, memang sudah menyerahkan jiwa ragaku pada Kolonel Teguh. Beliau
berhak mau melakukan apapun juga kepadaku, bahkan kalau beliau mau memotong
kontol dan biji pelerku pun beliau bisa dan beliau berhak. Termasuk
beliau juga
berhak dan boleh saja membunuh aku kapanpun dan dimana pun!Pada dasarnya
seorang budak memang tidak ada harganya dan tidak ada gunaya untuk dibiarkan
tetap hidup kecuali hanya untuk jadi sasaran pelampisan nafsu syahwat saja!


Mas Teguh hanya sekali-sekali datang menginap di villa,rata-rata 2 - 3 kali
seminggu.Kalau beliau datang ke villa tentu tujuan utamanya adalah mau
melampiaskan nafsu sex sejenisnya dan memuaskan dorongan nafsu sadisnya pada
aku dan Rahman!


Mas Teguh mempunyai isteri dan anak demi karir militernya.Tapi untuk
memenuhi
"hasrat aslinya" beliau memelihara aku dan Rahman sebagai orang
piaraan yang dipakai sebagai sasaran pelampiasan nafsu sex sejenis dan
dorongan
nafsu sadisnya! Ta'i!


Anak dan isteri beliau tinggal bersama beliau di rumah pribadi yang
terletak di
suatu kota yang jaraknya sekitar dua jam naik mobil dari villa!Mungkin juga
keberadaan villa itu dirahasiakan oleh Mas Teguh kepada keluarga beliau.


Bagaimana Mas Teguh bisa memiliki villa itu,aku tidak tahu dan tidak berani
bertanya. Tapi villa itu dirancang sedemikian rupa dan jika diamati maka
villa
itu mirip sebuah benteng [fortress].


Jika sudah memasuki halaman villa maka praktis hanya ada dua pintu masuk
[entrance] ke dalam bangunan villa itu, yaitu pintu depan dan pintu garasi.
Semua jendela villa itu berterali besi yang bentuknya dirancang indah,
berbentuk bunga atau binatang.


Di bagian dalam villa ada halaman yang luas dan terbuka tetapi
dikelilingi oleh
tembok tinggi yang bagian atasnya dilengkapi dengan kawat duri yang
bergulung-gulung. Jika ada orang yang mau mencoba menerobos kawat duri itu
pasti dijamin kulitnya akan luka, sobek dan berdarah! Agaknya memang
villa itu
sudah dirancang agar orang yang berada di dalam villa itu pun sukar
kalau mau
kabur begitu saja dari villa!


Di halaman belakang villa itu ada kolam renang, sedikit lapangan rumput
dan ada
teras yang biasa digunakan untuk duduk-duduk dan makan.Mobil dari dalam
garasi
dapat masuk ke halaman itu untuk dicuci atau diperbaiki jika perlu.


Rahman bertugas memelihara dan juga membersihkan villa dengan baik, termasuk
memelihara kolam renang. Jika dalam memelihara atau membersihkan villa
kedapatan ada kesalahan meskipun sedikit saja,pasti Rahman akan dihajar Mas
Teguh sebagai hukuman!


Setiap kali baru tiba di villa maka yang pertama dilakukan beliau adalah
inspeksi seluruh villa. Beliau berdua Rahman berkeliling villa.Mas Teguh
sudah
mengenggam cemeti dan Rahman bertelanjang dada.Jika ada kesalahan Rahman,Mas
Teguh tinggal menghajar tubuh Rahman dengan pecutnya!


Kalau kesalahan Rahman dianggap Mas Teguh cukup banyak,maka setelah
inspeksi,Rahman masih akan disiksa lagi. Mula-mula Rahman disuruh telanjang
bulat kemudian dipaksa push up, sit up dan pull up sampai ratusan kali
hitungannya. Kalau Rahman tidak mampu mencapai hitungan yang ditetapkan Mas
Teguh,maka Rahman harus memenebus kekurangan itu dengan merasakan lecutan
cemeti.


Jika Mas Teguh mengharuskan push up,sit up, pull up 500X,tapi Rahman hanya
mampu 350x, maka sisa-nya akan ditebus dengan lecutan cemeti Mas Teguh yang
selalu diayunkan dengan sepenuh tenaga dan kekuatan otot-otot beliau
yang kekar
dan selalu diperkuat dengan latihan beban intens serta gerakan karate itu!


Pernah juga sebagai hukuman, Rahman dipaksa Mas Teguh lari di jogging track
villa! Rahman harus berkeliling ratusan putaran sampai Rahman jatuh pingsan
kelelahan!


Waktu Rahman jatuh pingsan kelelahan,Mas Teguh masih saja tega
mencambukinya sampai
tubuhnya penuh lebam dan lecet berlumuran darah seggaarrr bercampur
keringat.
Sehingga tubuhnya yang hanya dibalut jock strap minim buatan Calvin
Klein itu
tampak berkilat dengan garis-garis merah akibat lecet berdarah!


Kalau Mas Teguh masih belum puas juga dan Rahman masih sadar,tidak
pingsan maka
tubuh Rahman akan digantung dan dipentang telanjang bulat di tiang
rekstok yang
juga berfungsi juga sebagai tiang penyiksaan.


Dalam keadaan terpentang dan telanjang begitu Rahman akan diberi
bermacam-macam
siksaan oleh Mas Teguh,seperti:puting susunya disundut dengan api
rokok,solder
listrik panas, lilin panas atau kontol biji peler,ketiak dan lobang
pantatnya
di berikan sengatan listrik[disetrum].Hampir selalu Rahman akan semaput
jatuh
pingsan kalau disiksa dengan kejam-sadis seperti itu oleh Mas Teguh!


Jika Mas Teguh menghajar aku atau Rahman dengan cemeti, maka setiap lecutan
beliau pasti akan meninggalkan lecet berdarah dan setiap kali kami baru
disiksa
Mas Teguh maka semua luka-luka di tubuh kami harus "diobati" dengan
cara mengolesi luka-luka dengan alkohol atau yodium tinctur.


Tentu saja luka diolesi alkohol atau yodium tinctur pedihnya luarr
biasa!Bahkan
lebih pedih dari rasa nyeri waktu kulit itu dibikin lecet oleh lecutan
cambuk.
Tapi "pengobatan" itu harus dilakukan! Kata Mas Teguh :


"Setiap luka harus segera diobati, supaya tidak kena infeksi!"


Menurut perkiraanku, Mas Teguh mengharuskan luka lecet akibat lecutan cemeti
agar diobati atau diolesi alkohol atau yoium tinctur sekedar untuk memuaskan
nafsu sadis beliau saja!


Beliau pasti menikmati pemandangan "indah" waktu melihat kami
kelojotan, menggelinjang kesakitan, atau tampak kaget saat luka lecet kami
tersentuh alkohol atau yodium tinctur. Tentu saja yodium tinctur terasa
lebih
perih jika dioleskan ke luka dibandingkan dengan alkohol!Beliau juga
tahu itu!


Beliau pula yang akan menentukan kapan luka kami harus diolesi dengan
alkohol
dan kapan dengan yodium tinctur.Kalau nafsu sadis beliau sedang memuncak
maka
beliau akan mengatakan :


"Dioles dengan yodium saja"


Jika begitu keputusannya maka aku merasa seperti disambar petir karena luka
lecet dioles yodium tinctur PERIIIIHNYA LUAR BIASA!


Jika berada di villa dan Mas Teguh sedang tidak ada di villa, aku dan Rahman
harus bertelanjang dada dan mengenakan celana boxer. Di bawah boxer Rahman
harus mengenakan kancut yang minim buatan Calvin Klein.Semua "aturan"
ini dibuat Mas Teguh dan aku mau pun Rahman diharuskan mengikutinya!


Semua pakaian dan kancut yang kami pakai berdua [termasuk pakaian seragam
Satpam yang aku pakai] dibelikan Mas Teguh. Bahkan kancut dan jockstrap
[supporter]yang kami pakai berlabel Calvin Klein buatan luar negeri dan
harganya mencapai US 50,-sepotong [Kalau dibeli di luar sale atau obral
akhir
musim.Kalau sedang sale bisa lebih murah].


Entah dari mana Mas Teguh mendapatkan pakaian, kancut dan juga alat-alat
siksa[sex toys] buatan luar negeri yang semua disimpan di gudang tempat kami
disiksa [torture chamber]. Alat-alat siksa itu selalu dipakai beliau
untuk menghajar
aku dan Rahman.


KEGIATAN DI HALAMAN BELAKANG VILLA


Sebagian besar kegiatan penghuni villa dilakukan di halaman belakang itu
yang
cukup mendapatkan aliran udara segar. Ada juga bagian halaman yang dipakai
untuk tempat latihan beban dan tempat meletakkan mesin-mesin olah
raga.Tempat
itu tak berdinding, tetapi mempunyai atap.Sehingga mesin-mesin olahraga dan
barbel tidak kehujanan atau kepanasan!


Di halaman belakang juga ada semacam jogging track yang kadang-kadang
dikelilingi Mas Teguh dan aku sambil jogging beberapa kali agar jumlah
jarak-nya bisa mencapai 5 km.


Mas Teguh amat menyukai halaman belakang yang penuh privacy itu.Bahkan meja
makanpun ditempat-kan di teras belakang.Pada malam hari Mas Teguh
memilih untuk
tidur di bagian belakang villa itu. Sehingga praktis kamar tamu, kamar
makan,
living room dan ketiga kamar tidur di villa itu tidak pernah dipakai.Yang
terpakai dari bangunan villa itu hanya kamar mandi, WC serta dapur dan tentu
halaman belakang villa itu saja!


Pada malam hari,bagian belakang villa itu diberi penerangan yang cukup
dan jika
dianggap perlu dapat diatur penerangan yang temaram sehingga suasananya
terasa
amat romantis!


Jika Mas Teguh dan aku sedang berada di villa maka halaman belakang
villa itu
juga merupakan tempat melakukan kegiatan sex sejenis dan sado-masochist.
Tiang
yang biasa digunakan untuk rek-stok atau pull up, bisa berganti fungsi
menjadi
tiang penyiksa atau tiang pencambukan [whipping post]. Aku dan Rahman sering
digantung Mas Teguh atau dipentang di tiang penyiksaaan itu untuk dihajar
dengan cemeti atau diberikan berbagai siksaan untuk memuaskan nafsu
sadis Mas
Teguh.


Jika beliau sudah puas menyiksa dan sudah amat terangsang setelah melakukan
foreplay sadis menggunakan tubuhku dan tubuh Rahman, barulah kami dientot,
dicabuli atau diperkosa beliau!


Di salah satu sudut halaman belakang ada dua gudang, satu di antaranya
merupakan kamar siksa [torture chamber]!Kalau Mas Teguh ingin menyiksa
aku atau
menghajar Rahman [in private] dengan cara-cara yang sangat kejam dan di luar
batas-batas peri-kemanusiaan maka akan dilakukannya di dalam kamar
siksa!Kamar
siksa itu juga tempat Mas Teguh menyekap aku dan Rahman, kalau beliau sedang
berselera ingin menyekap kami!Kamar siksa itu sudah dirancang sedemikian
agar kedap
suara [sound proof]. Sehingga kalau aku atau Rahman berteriak-teriak
kesakitan
waktu sedang dihajar oleh Mas Teguh, suara kami tidak akan terdengar
dari luar!



Ada beberapa hobby Mas Teguh yaitu : olah-raga, menyiksa dan memperkosa
lelaki,
serta telanjang bulat! Jika sedang berada di villa sudah pasti beliau akan
menikmati hobby beliau yang terasa bernuansa amat militeristik itu! Beliau
pernah berkata :


"Kalau sehari aja aku nggak nyiksa orang rasa-nya hidupku ada yang
kurang!"


KALAU ADA MAS TEGUH HARUS BERTELANJANG BULAT


Jika Mas Teguh berada di villa selalu beliau telanjang bulat. Seperti
aku sudah
ceritakan Aku dan Rahman pun juga dipaksa harus telanjang.Kami hanya
diizinkan
memakai pakaian kalau akan ke luar villa atau kalau ada tamu.Kami masih
boleh
mengenakan kancut[supporter atau jockstarp] yang amat minim [mamximum
exposure]
buatan Calvin Klein, kalau kami akan latihan beban!


Selama di villa pada malam hari, Mas Teguh tidur di halaman belakang
bertelanjang bulat di bawah langit - tentu saja kami juga harus mengikuti
beliau!


Bahkan jika hujan lebatpun,kami dilarang mencari tempat berteduh.Maka
jadilah
kami bertiga basah kuyup bertelanjang bulat dan kedinginan di bawah hujan.


Untuk mengurangi rasa dingin biasanya Mas Teguh menyuruh kami bertiga
berpelukan di bawah hujan lebat dan bertelanjang bulat!Jika dalam keadaan
berpelukan telanjang begitu Mas Teguh terbit nafsunya, maka kontan saja
lobang
pantat kami disodomi beiau! Ta'i!

Kamis, 10 Oktober 2013

fuck ald













http://ssyoutube.com/watch?v=ehcVomMexkY&hl=en&gl=ID&guid=&client=mv-google  http://ssyoutube.com/watch?v=3eW8N_KgKSo&hl=en&gl=ID&client=mv-google&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=SLXklOiXCpM&hl=en&gl=ID&client=mv-google&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=NlmezywdxPI  http://ssyoutube.com/watch?v=pt8VYOfr8To  http://ssyoutube.com/watch?v=mtcR4BBet3k  http://ssyoutube.com/watch?v=Y7KLc2IJ7MQ&p=9tY0BWXOZFspJnmWHmrvjskkLPN0UfPU&hl=en&gl=ID&guid=&client=mv-google  http://ssyoutube.com/watch?v=d0DN8h01264&gl=ID&hl=en&guid=&client=mv-google  http://ssyoutube.com/watch?v=Zhx1Xlzubb4&gl=ID&client=mv-google&guid=&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=CQjlaq73XVo&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=Wjv99AIY7M8&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=zeQwluMyzCI&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=eueegcvDXXI&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=v6EVYZjPLMs&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=gUFdL8ns08M&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=ecNJW_w-Ahs&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=mYFJohCkhnM&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=CNGszhwZECE&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=Uz8z7oiCiLg&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=  http://ssyoutube.com/watch?v=frj5ffFDaS4&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=O1gzUIpDUbk&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=LM8ECQkIZcs&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=q1ydfr5fZXU&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=DpnL87DAk10&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=-hKzyC3UT0I&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=8sET6ODiABQ&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=XeKJMjtBZk8&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=Xdalsd2FV9o&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=_fw6YCbjUlk&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=9i7K_-zFr1Q&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=esBR4JwSwlA&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=4-O_-VidiWA&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=gUOJz5Dnagc&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=YCII0xVpJPM&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=Vnb6MPkRj4Y&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=PB4N8fPhNlk&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID  http://ssyoutube.com/watch?v=1cQh1ccqu8M&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=4OjiOn5s8s8&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=_JQiEs32SqQ&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=BB0DU4DoPP4&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=76RbWuFll0Y&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=-qcZ9M-QoOc&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=YbP1K-bQB6g&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=j4y-RzVGrHg&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=UU6KMwK8u5k&guid=&gl=ID&client=mv-google&hl=en  http://ssyoutube.com/watch?v=3x6A1RbIv1E&hl=en&gl=ID&client=mv-google&guid=  

cccc

http://ssyoutube.com/watch?v=zRCsZ5a3aCM
http://ssyoutube.com/watch?v=BylRObFjmaE
http://ssyoutube.com/watch?v=1iE0ZLr2rFc
http://ssyoutube.com/watch?v=bbEoRnaOIbs
http://ssyoutube.com/watch?v=pbT3uvOl3Dk&p=9tY0BWXOZFsfn4oBSxN3U1UU7nUPb3S0&hl=en&client=mv-google&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=Wb6zw_VXJfs&p=9tY0BWXOZFsfn4oBSxN3U1UU7nUPb3S0&hl=en&client=mv-google&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=aQQ_dipczlY
http://ssyoutube.com/watch?v=QjJTv1ll6Mc&p=9tY0BWXOZFv-gy5u_mMkx78F2SlY2S_s&gl=ID&hl=en&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=91V0Cqx9TzM&p=9tY0BWXOZFv-gy5u_mMkx78F2SlY2S_s&gl=ID&hl=en&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=eCCK0X8K3Vg
http://ssyoutube.com/watch?v=d5RqLpdKOyU
http://ssyoutube.com/watch?v=aQPQ5H5sFxQ
http://ssyoutube.com/watch?v=YZiauijKWvchttp://ssyoutube.com/watch?v=YZiauijKWvc
http://ssyoutube.com/watch?v=YN04xEbHdsQ&hl=en&guid=&gl=ID&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=5aEXd5RAZG8&hl=en&guid=&gl=ID&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=7DD7k5Hixcc&guid=&hl=en&gl=ID&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=SsrFezhs-pc&hl=en&gl=ID&client=mv-google&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=778DeIRW92M&gl=ID&client=mv-google&hl=en&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=MUD-IZl1vYE&gl=ID&client=mv-google&hl=en&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=HDqBCcOv_7U&gl=ID&client=mv-google&hl=en&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=6NMDaA17YwQ&hl=en&guid=&gl=ID&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=jk_OiMqET0A&hl=en&guid=&gl=ID&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=PKSJuRNmhus&gl=ID&hl=en&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=IQ6yJXe-A7g&gl=ID&hl=en&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=lNRS703T1S8&gl=ID&hl=en&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=lG8OxEvmE-8&gl=ID&hl=en&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=yTCRwi71_ns&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=IYQhRCs9IHM&guid=&client=mv-google&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=5y_Kd9ZoA6Q&gl=ID&client=mv-google&hl=en&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=eEWVwgDnuzE&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=P3bwi5u35RY&guid=&client=mv-google&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=hRFwc_Ck45k&guid=&gl=ID&hl=en&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=E9pW6PwEayQ&guid=&client=mv-google&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=9cMINcH1b5M&tkrm=gwt
http://ssyoutube.com/watch?v=lfNe5DxPsF8
http://ssyoutube.com/watch?v=6Y9vr-pAcco
http://ssyoutube.com/watch?v=ElvcAcg7yLA
http://ssyoutube.com/watch?v=hoXAGQl9iYM
http://ssyoutube.com/watch?v=haHXgFU7qNI
http://ssyoutube.com/watch?v=ACn41h45sUo
http://ssyoutube.com/watch?v=-t_hLnhg_YY
http://ssyoutube.com/watch?v=BnKlvU7BlaI
http://ssyoutube.com/watch?v=dA6-Qow5jII
http://ssyoutube.com/watch?v=IkAZw2JH_3w
http://ssyoutube.com/watch?v=iyYpkEiPCV8
http://ssyoutube.com/watch?v=jZjD0zbCVG0
http://ssyoutube.com/watch?v=r_Lads0Ea2k
http://ssyoutube.com/watch?v=DdzynnI75kQ
http://ssyoutube.com/watch?v=4-3lAoDS2GY
http://ssyoutube.com/watch?v=NYKKtI6iJAg
http://ssyoutube.com/watch?v=HgXAFPd1HsM
http://ssyoutube.com/watch?v=Y2frICuPWIA
http://ssyoutube.com/watch?v=-BvbMwJONqE
http://ssyoutube.com/watch?v=ZOyK69XFqgk
http://ssyoutube.com/watch?v=q-MpCw78hIs
http://ssyoutube.com/watch?v=YRXx6IJtoAg
http://ssyoutube.com/watch?v=nXIDHNZkukU
http://ssyoutube.com/watch?v=LEXM-1QQpFE
http://ssyoutube.com/watch?v=DkcKT01BKFs
http://ssyoutube.com/watch?v=5GNcllCC1Ic
http://ssyoutube.com/watch?v=YOlBheJB3ww
http://ssyoutube.com/watch?v=caTYUFmiBA4
http://ssyoutube.com/watch?v=VXIszL8iLq4
http://ssyoutube.com/watch?v=bbFIQb4nm-U
http://ssyoutube.com/watch?v=N7-neixjPXo
http://ssyoutube.com/watch?v=6ZbArNdvs4s
http://ssyoutube.com/watch?v=6OIIqiRbYbI
http://ssyoutube.com/watch?v=lyDE1YIvd_8
http://ssyoutube.com/watch?v=ZHk0iMW99pc
http://ssyoutube.com/watch?v=ZR2akpFNzS4
http://ssyoutube.com/watch?v=GxgqpCdOKak&list=PL9tY0BWXOZFudEcORgfcgRepI7DMLQn3D&index=3
http://ssyoutube.com/watch?v=TyJ4ezFM9r8
http://ssyoutube.com/watch?v=C7YLrfTtebA
http://ssyoutube.com/watch?v=i54QpdeTzvY
http://ssyoutube.com/watch?v=pddFzOGCvBw
http://ssyoutube.com/watch?v=7X-j-UzyPq8
http://ssyoutube.com/watch?v=1OHKCzTXXV8
http://ssyoutube.com/watch?v=sKKAO45tON4
http://ssyoutube.com/watch?v=hS9KPwfylmg
http://ssyoutube.com/watch?v=pjiyjYCwNyY
http://ssyoutube.com/watch?v=s0kqobQRcUo
http://ssyoutube.com/watch?v=lXTL6JecNU8
http://ssyoutube.com/watch?v=nUrDno7fP00
http://ssyoutube.com/watch?v=pSAGR0arBUo
http://ssyoutube.com/watch?v=WhOHmga5ah0
http://ssyoutube.com/watch?v=nXxTKfLtoQg
http://ssyoutube.com/watch?v=SM74ujff6Wg
http://ssyoutube.com/watch?v=QDNHLvqONZk
http://ssyoutube.com/watch?v=63XxjY-83BM
http://ssyoutube.com/watch?v=1BZmuz88KEY
http://ssyoutube.com/watch?v=wknEYabI7Nk
http://ssyoutube.com/watch?v=KtNYA4pAGjI
http://ssyoutube.com/watch?v=V6qXX82I-Hs
http://ssyoutube.com/watch?v=lI7GjcpdI4A&hl=en&gl=ID&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=iFSaNmZyPQo&hl=en&gl=ID&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=T_igmjEB560&p=9tY0BWXOZFt30QK7luBVxLkLbDz5AEIG&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=V6qXX82I-Hs&client=mv-google&guid=&gl=ID&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=X94c39vRkwQ&guid=&gl=ID&hl=en&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=EwXZZqM0EAs&gl=ID&client=mv-google&guid=&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=rqJ_1Qx-J0w&guid=&gl=ID&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=Se9NGINUM0A&guid=&hl=en&gl=ID&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=f44sxiuRpvE&guid=&gl=ID&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=PQtYfVkvMr4
http://ssyoutube.com/watch?v=TgB9nhQkLYA

Rabu, 09 Oktober 2013

fuck ald

http://ssyoutube.com/watch?v=ehcVomMexkY&hl=en&gl=ID&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=3eW8N_KgKSo&hl=en&gl=ID&client=mv-google&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=SLXklOiXCpM&hl=en&gl=ID&client=mv-google&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=NlmezywdxPI
http://ssyoutube.com/watch?v=pt8VYOfr8To
http://ssyoutube.com/watch?v=mtcR4BBet3k
http://ssyoutube.com/watch?v=Y7KLc2IJ7MQ&p=9tY0BWXOZFspJnmWHmrvjskkLPN0UfPU&hl=en&gl=ID&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=d0DN8h01264&gl=ID&hl=en&guid=&client=mv-google
http://ssyoutube.com/watch?v=Zhx1Xlzubb4&gl=ID&client=mv-google&guid=&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=CQjlaq73XVo&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=Wjv99AIY7M8&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=zeQwluMyzCI&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=eueegcvDXXI&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=v6EVYZjPLMs&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=gUFdL8ns08M&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=ecNJW_w-Ahs&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=mYFJohCkhnM&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=CNGszhwZECE&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=Uz8z7oiCiLg&client=mv-google&hl=en&gl=ID&guid=
http://ssyoutube.com/watch?v=frj5ffFDaS4&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=O1gzUIpDUbk&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=LM8ECQkIZcs&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=q1ydfr5fZXU&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=DpnL87DAk10&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=-hKzyC3UT0I&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=8sET6ODiABQ&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=XeKJMjtBZk8&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=Xdalsd2FV9o&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=_fw6YCbjUlk&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=9i7K_-zFr1Q&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=esBR4JwSwlA&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=4-O_-VidiWA&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=gUOJz5Dnagc&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=YCII0xVpJPM&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=Vnb6MPkRj4Y&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=PB4N8fPhNlk&client=mv-google&guid=&hl=en&gl=ID
http://ssyoutube.com/watch?v=1cQh1ccqu8M&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=4OjiOn5s8s8&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=_JQiEs32SqQ&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=BB0DU4DoPP4&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=76RbWuFll0Y&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=-qcZ9M-QoOc&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=YbP1K-bQB6g&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=j4y-RzVGrHg&gl=ID&guid=&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=UU6KMwK8u5k&guid=&gl=ID&client=mv-google&hl=en
http://ssyoutube.com/watch?v=3x6A1RbIv1E&hl=en&gl=ID&client=mv-google&guid=

Sabtu, 07 September 2013

PELANGI DI LANGIT BANGKA - BAG. 86

hari ini aku tak ada semangat sama sekali untuk kemana mana, aku masih
terpikir dengan kejadian kemarin, entah kenapa mama bisa datang secepat
itu, aku masih bingung bagaimana mama bisa tau kalau aku ada di bangka,
bukannya aku sudah wanti wanti pada papa dan kak fairuz agar
merahasiakan hal ini dari mama.
aku heran kenapa mama sampai menyusulku di bangka kalau hanya untuk
mengatakan pada emak mengenai aku. apa sebenarnya tujuan mama, apakah ia
memang mau membuat aku sulit. kalau memang itu niatnya jujur sekarang
aku memang sulit, aku tak tau lagi harus bagaimana. rasanya apapun yang
aku lakukan tak bisa sebebas dulu lagi, aku tak mau kalau keluargaku
mengira aku melakukan macam macam kalau aku keluar.
erwan kemarin telah mendengar kalau aku gay, apakah dia akan menjauhiu
karena hal itu aku juga belum yakin. selama ini erwan adalah teman yang
sangat baik dan pengertian. aku tak mau kehilangan teman sebaik erwan.
aku harap ia bisa mengerti dan menerima keadaanku apapun itu.
cuaca diluar sangat panas, keringat tak henti hentinya mengalir dari
keningku, kipas angin yang aku pasang tak juga mampu menghalau rasa
gerah, kalau dulu aku tak perlu merasa takut geah karena dalam kamarku
ada AC yang setia menyejukanku dalam keadaan cuaca bagaimanapun.
emak lagi tak ada dirumah, katanya dia kerumah tetangga yang mau hajatan
minggu ini, biasalah emak selalu bantu bantu kalau ada tetangga yang ada
hajatan. kata emak kalau kita membantu mereka, maka kalau nanti ada
acara dirumah ini pasti akan banyak yang ikut membantu. memang disini
suasana kekeluargaan masih kental.
yuk yanti bersama suami dan anaknya pergi kerumah orangtua suaminya,
biasalah kalau hari sabtu kata emak, yuk yanti sering menginap dirumah
mertuanya. sedangkan yuk tina masih kerja dan belum pulang.
aku pandangi seisi kamarku, sepertinya aku harus melakukan sedikit
perubahan agar aku tak bosan. aku mau mengganti ranjang dan lemari,
sepertinya aku juga butuh televisi agar aku bisa lebih betah dalam kamar
ini. aku ingin membuat beberapa perubahan dirumah, aku yakin papa tak
akan keberatan kalau aku menggunakan uangnya, aku akan membeli lemari es
untuk emak, kalau ada lemari es, emak akan lebih praktis kalau mau
menyimpan bahan makanan dan kami juga bisa lebih berhemat. aku ambil
handphone lalu aku menelpon papa.
saat mendengar suaraku, papa terdengar senang, aku utarakan keinginanku
tasi. seperti yang telah aku duga papa tak keberatan sama sekali. ia
bilang kalau aku bisa membeli apa yang aku butuhkan dan ia juga bilang
kalau ia rutin mengisi saldonya, jadi tak ada yang perlu aku kuatirkan.
papa juga bilang kalau dalam beberapa hari ke depan mungkin ia akan main
ke bangka. dengan antusias aku bilang aku akan menunggunya.
setelah selesai bicara sama papa, tanpa membuang waktu aku pergi ke
jalan dan menunggu angkot. tanpa aku duga mobil erwan yang malah
berhenti di depanku. ia membuka kacanya dan menyapaku.
"mau kemana kamu rio…?"
erwan membuka kacamata hitam yang ia pakai.
"rencananya sih mau ke pasar, kamu mau kemana wan?"
tanyaku dengan agak canggung, entah kenapa rasanya aku malu menatap
erwan. aku tak tau apa yang ia pikirkan tentangku.
"kalau begitu kita sama sama aja ya, kebetulan aku juga mau nyari
laptop, punyaku yang biasa aku pakai sudah agak heng…"
erwan terdengar biasa saja, ataukah mungkin memang dia tak
mempermasalahkan keadaanku, kalau memang begitu artinya aku bisa
bernafas lega.
"ayo buruan masuk, panas di nih..!"
aku membuka pintu mobil yang di sebelah erwan lalu masuk dan duduk.
erwan langsung melajukan mobilnya menuju ke pasar.
"kamu nggak kerja hari ini wan..?"
"kan sekarang hari sabtu, kamu lupa ya, atau lagi banyak pikiran..?"
erwan menatapku tajam, aku mendesah.. ternyata tiba juga saatnya erwan
mau tau tentang masalahku. aku jadi ragu apakah aku harus berterus
terang menceritakan segalanya pada erwan atau aku simpan rahasia ini,
tapi kalau aku rahasiakan erwan sudah tau kalau aku ini gay. rasanya
seperti makan buah simalakama.
"sekarang aku mengerti kenapa kamu kembali lagi kesini, kenapa kamu tak
cerita padaku rio, bukannya kita berteman akrab, kamu bisa cerita apa
saja padaku tanpa ragu, kamu seperti tak kenal saja padaku.."
"bukan begitu wan, aku tak mau cerita karena ini sangat pribadi, aku tak
mau kalau sampai kamu memandangku dengan negatif, aku takut kamu tak mau
lagi berteman denganku…"
"mana mungkin rio, apa kamu pikir dengan semudah itu aku bisa melupakan
persahabatan kita hanya karena kamu seorang gay, kalau mau jujur
sebenarnya aku sudah lama tau mengenai itu, tapi aku sengaja tak
membahasnya, aku tak mau kamu malu… aku tau dari rian…"
mendengar kata kata erwan rasanya aku bagaikan tersambar petir. ternyata
rian sudah lama mengatakan ini pada erwan. jadi selama ini erwan sudah
tau mengenai hubunganku dengan rian.
"kapan rian bilang sama kamu wan..kapan, kenapa dia sampai cerita sama
kamu?"
"sudah lama sekali rio, waktu kamu berangkat ke palembang dulu, aku tak
percaya saat rian bilang kalau kamu dan dia pacaran. dia cerita semua
padaku, dan saat dia ke palembang untuk menyusul kamu aku sempat
peringatkan dia kalau mungkin saja kamu hanya sekedar menganggap dia
sahabat..sekarang aku jadi mengerti kalau kamu dan rian memang berpacaran…."
"maaf wan, memang benar aku berpacaran sama rian, aku juga tak tahu
bagaimana awalnya hingga aku sampai punya rasa pada rian, aku juga tak
mampu menepis perasaanku itu…"
suaraku semakin pelan. kalau ingat lagi tentang rian aku jadi sedih,
entah apa kabarnya sekarang, aku takut sekali ia melakukan sesuatu hal
yang nekat, selama ini aku sudah banyak membuat dia sakit hati.
"kamu berhak memilih jalan hidup kamu, kamu berhak memilih siapapun yang
kamu cintai..tetapi kenapa harus laki laki rio.."
desis erwan nyaris tak terdengar.
"cinta tak memilih siapa..tak memilih harta..tak memandang rupa, tak
menilai kasta..bahkan tak terbatas kelamin sama, karena cinta adalah
suara hati, itu yang aku rasakan wan.. mungkin sulit bagimu untuk bisa
mengerti, aku juga tak memaksa kamu untuk bisa menerima semua ini… cinta
itu datang tanpa dapat aku cegah…"
rasanya aku ingin menangis. aku tak tau kenapa rasanya aku tak ingin
erwan kecewa, dia tak menyadari kalau sekarang aku sedang berusaha untuk
mengenyahkan perasaan yang mulai bersemi dalam hatiku..aku mencintai
erwan, sesuatu yang bahkan tak pernah terlintas dalam pikiranku akan
terjadi.
"aku dapat memahaminya rio, apa juga yang dapat aku lakukan.. hanya saja
aku yakin kalau kamu masih bisa berubah asalkan kamu ada keinginan…aku
yakin itu.."
"entahlah, aku sendiri tak yakin, aku tak tau bagaimana menghadapi semua
ini, akmu tak merasakan apa yang aku rasa, kamu bisa bilang seperti itu
karena kamu bukan aku, kamu tak mengalami apa yang aku alami…kamu tak
rasakan apa yang aku rasa…"
"kamu tak perlu panik seperti itu rio, aku bisa mengerti kok…aku tak
menyalahkan kamu untuk semua yang kamu rasakan dan alami, cuma sebagai
sahabat aku tak mau melihat kamu menderita…cinta yang kamu rasakan itu
hanya akan membuat kamu menderita, siapa yang akan setuju kalau kamu
mencintai seorang lelaki, aku yakin kamu menyadari itu…"
erwan masih mencoba untuk menasehatiku.
"terimakasih wan untuk perhatian kamu, aku hargai… kamu tau saat aku
sedang mencoba memulai dengan perempuan, yang ada semuanya malah gagal
sebelum dimulai…kamu kira akan mudah untuk berubah, aku juga sudah
mencoba mengenyahkan rasa yang tak wajar, namun sangat sulit…"
rasanya perjalanan ke pasar kali ini sangat lama sekali, aku ingin
segera mengakhiri pembicaraan yang membuat aku tersudut ini.
"kalau mengenai tiara memang terus terang kemarin dia sangat terkejut,
kamu tau rio… sebenarnya tiara suka sama kamu dan berhara kamu jadi
pacarnya, namun semuanya telah kandas, tiara tau tak akan mungkin
terjadi walaupun ia menyukaimu kamu tak akan pernah menyukainya…"
"tiara bilang apa sama kamu wan, apa dia kecewa sama aku..?"
tanyaku sangat ingin tau.
"kalau kecewa ya tentu saja rio, siapa yang tak kecewa kalau pujaan
hatinya ternyata tak akan bisa mencintainya, namun tiara juga tipikal
wanita yang berpikiran realistis, ia tak mau memaksakan sesuatu yang tak
mungkin…"
"aku malu sama tiara, aku bersikap seolah memberikan harapan padanya,
padahal sebenarnya aku hanya ingin membuktikan pada diriku sendiri kalau
aku juga bisa mencoba dengan perempuan, kalau saja kemarin mamaku tak
datang mungkin tak akan begini ceritanya…sepertinya aku memang
ditakdirkan untuk menjadi seorang gay…"
kataku dengan putus asa.
"kamu jangan bilang begitu, mungkin memang kamu belum ada jodoh sama
tiara, tapi tak menutup kemungkinan kalau nanti akan ada perempuan lain
yang bisa menerima kamu apa adanya…aku yakin itu.."
"kita sudah sampai wan, lebih baik sekarang kita cari laptop kamu dulu.."
aku merasa bersukur sekali karena aku bisa nengakhiri pembicaraan ini.
aku dan erwan memasuki sebuah toko komputer, toko yang lumayan lengkap
menyediakan bermacam macam komputer, laptop beserta perlengkapannya.
erwan memilih laptop yang ia inginkan sementara aku hanya berjalan dari
rak ke rak untuk melihat lihat.
setelah erwan mendapatkan laptopnya dan membayar, kami meninggalkan toko
komputer lalu erwan menemaniku ke toko mebel.
*********
saat emak pulang ia agak kaget juga karena melihat kulkas warna putih
sudah bertengger dengan gagah di dapur. emak sempat protes namun seperti
biasa aku langsung menjelaskan pada emak kalau aku masih ada tabungan
yang tak akan habis kalau aku berhemat, aku katakan pada emak kalau
dengan adanya kulkas dirumah ini maka emak akan bisa lebih berhemat
karena takkan ada makanan yang terbuang.
sebenarnya aku ingin sekali membelikan televisi baru, tapi aku tak mau
emak marah lagi karena aku tau bagaimana emak, ia tak suka menghambur
hamburkan uang yang dicari dengan susah. sedari dulu telah terbiasa
hidup bersahaja tentu saja emak jadi teratur dalam menggunakan uangnya.
erwan masih menunggu di kamarku, tempat tidurku yang baru ini sebuah
springbed dengan double kasur yang bisa digeser selayaknya laci, jadi
aku bisa mengajak papa menginap disini nantinya.
aku membuat kopi untuk erwan dan membawanya ke kamar.
"biasa lah wan emak..kalau aku beli sesuatu yang agak mahal menurutnya,
ia pasti akan langsung protes…"
"wajar lah rio, emakmu kan tak tau bagaimana mewahnya kehidupan kamu
waktu di palembang, mungkin kamu sudah biasa tapi tidak dengan emakmu,
wajar saja kalau dia protes…"
erwan tersenyum sambil membaringkan tubuhnya diatas kasur.
"aku pengen sekali menyenangkan hati emak, dari dulu aku sangat ingin
melakukan itu…"
"makanya kamu lanjutakn lagi kuliah kamu agar nantinya kamu bisa segera
cari kerja dan kamu punya penhasilan sendiri jadi kamu bisa membantu
emakmu.."
nasehat erwan.
"iya wan, makasih ya udah mengingatkan aku…"
"rio aku mau menanyakan sesuatu padamu, maaf kalau ini agak pribadi.."
erwan beringsut dari tempat tidur lalu bergeser mendekatiku. aku menatap
erwan dengan tanda tanya.
"apa wan?"
"kamu sudah putus ya sama rian..?"
"kok kamu menyanyakan hal itu..?"
aku jadi heran.
"sekedar mau tau aja yo, kan kalian sudah lama sekali pacaran sejak
lulus SMP dulu, bagaimana kabar rian sekarang, kalau kalian sudah putus
apa yang menyebabkannya, kalau aku boleh tau..?"
erwan menatapku dengan penasaran.
"rumit kalau dijelaskan , tapi yang pasti kami sudah lama tak kompak dan
tak sejalan, banyak pertentangan dan pertengkaran selama kami
bersama…rian sangat temperamental…aku sering bingung menghadapinya,
kadang aku tak percaya kalau kami berdua sebenarnya pacaran…"
aku mencoba menjelaskan seadanya. namun erwan nampaknya masih belum puas.
"rian temperamental, apa dia suka memukul dan marah marah sama kamu..?"
"ya begitulah…"
"tapi seingatku dulunya rian kan sangat ramah dan baik, kenapa dia bisa
berubah..?"
erwan jadi semakin penasaran.
"karena apa aku juga tak tau, tapi yang jelas kecemburuan yang jadi
penyebabnya dan hampir itu terus sebagai penyebabnya..!"
"apa kamu selingkuh…?"
selidik erwan.
"iya….!"
tanpa berpikir aku menjawab. erwan langsung terdiam.
"rian tau kalau kamu selingkuh, terus bagaimana reaksinya, kamu
selingkuh sama siapa…?"
erwan mencecarku dengan pertanyaan beruntun, aku tak mengerti kenapa
masalah ini membuat erwan begitu tertarik. biarlah aku akan jawab apa
adanya biar erwan tau siapa aku sebenarnya, aku tak mau nantinya ada
salah faham diantara kami, aku tak mau disalahkan sebagai orang yang tak
setia.
aku ceritakan pada erwan segala yang terjadi, bagaimana aku yang awalnya
dipaksa sama om sebastian, lalu hubungan kami yang berjalan hingga rian
datang, dan rian mengalah karena tau aku sudah ada yang punya, lalu aku
ceritakan juga tentang aku yang putus dengan om sebastian karena dia
menikah. dan aku kembali pada rian, lalu pertengkaran yang tak ada habis
habisnya hingga akhirnya aku selingkuh lagi dengan om sebastian dan
berakhir dengan rian yang mau membunuhku, semuanya aku beberkan dengan
tuntas tanpa ada yang terlewati.
"untung saja rian tak berhasil membunuhmu rio, kalau ia melakukan itu
aku bersumpah akan membalasnya dengan tanganku sendiri..!"
erwan bergidik, namun tak aku duga dia malah membelaku.
"aku pun sangat takut saat itu…entahlah bagaimana aku bisa lolos mungkin
memang tuhan belum mau kalau aku mati..!"
"kamu belum terlalu mengenal rian, tapi kamu sudah mau jadi pacarnya,
aku juga kaget…tapi kadang cinta memang tak dapat ditentukan pada siapa
dan kapan datangnya.."
"itu yang terjadi padaku…semua sudah terlanjur, aku sudah dapat
pelajaran yang berharga, aku nyaris kehilangan semuanya.."
"kamu masih memiliki keluargamu disini dan kamu juga masih memiliki aku
rio.."
erwan menggenggam tanganku, rasanya aku bagaikan dialiri listrik hingga
membuat aku sedikit terlonjak, dengan cepat aku tarik tanganku.
"kamu tak jijik denganku wan..?"
aku agak kuatir.
"kenapa harus jijik yo, kamu ini ada ada saja…bagaimana mungkin karena
masalah itu aku jadi jijik sama kamu, aku bisa mengerti kenapa kamu jadi
begitu, kadang memang manusia dihadapi pada situasi yang membuat
bingung…kamu butuh orang yang mengerti kamu, aku sebagai sahabatmu tak
mungkin meninggalkanmu hanya karena kamu seorang gay, aku tau tak mudah
bagi kamu menjalaninya…"
tatapan erwan begitu meneduhkan seteduh kata katanya yang menyiram
batinku hingga terasa dingin.
"makasih wan, aku tau kamu adalah sahabat terbaik yang bisa aku
andalkan..aku sayang kamu wan.."
entah kenapa kata kata itu meluncur begitu saja dari bibirku.
"tapi bukan naksir kan..?"
erwan menggodaku sambil tertawa.
"kalau naksir memangnya kenapa, kamu juga nggak rugi kan kalau di taksir…!"
aku pura pura bercanda.
"kalau kau sih nggak rugi, tapi kamu yang rugi, aku sudah ada pacar,
kamu akan makan hati ha..ha.."
erwan tergelak sambil menampar bahuku pelan.
"kan bisa jadi selingkuhan…"
"nggak takut ketauan sama anna, dia sangat sayang loh sama aku, bisa
bisa kamu dikejarnya sampai ke ujung dunia..!"
erwan sok serius.
"anna gadis yang beruntung, kamu sangat mencintainya.."
"gadis yang kamu cintai nantinya juga gadis yang beruntung rio, aku
yakin itu.."
erwan memberiku semangat.
"bagaimana kalau ternyata yang aku cintai itu bukan seorang gadis..?"
tanyaku berlagak inosen.
"kalau bukan gadis ya berarti cowok itu dapat masibah..!"
erwan tertawa dan buru buru menyingkir karena aku langsung mencubitnya.
"gila..! cubitanmu sakit banget melebihi cubitan anna…!"
erwan mengusap usap tangannya yang tadi bekas aku cubit.
"itu belum seberapa, aku juga bisa lebih romantis dan penyayang melebihi
anna..!"
"jangan memancingku rio…"
erwan mendesah.
"aku tak memancing kok, cuma mengungkapkan fakta… jangan kuatir wan,
kita adalah sahabat, aku tak akan membuatmu merasa tak nyaman denganku,
aku tau persahabatan lebih indah dari paaran, aku sudah ada pengalaman
berpacaran dengan sahabat dan hasilnya seperti itu…"
aku memandang ke luar jendela, matahari masih bersinar terik, pohon
mangga yang ada di luar tak mampu menghalau panasnya.
"sepertinya aku harus pulang yo, aku ada janji sama anna, nanti aku
kesini lagi kalau sudah selesai… kamu tak kemana mana kan?"
erwan berdiri dan memakai jam tangannya yang tadi ia letakkan diatas meja.
"kayaknya nggak wan, nggak ada tujuan juga.."
"nanti malam kita kerumah anna ya, ada tiara juga disana"
"nggak wan aku malu ketemu tiara.
"biasa aja rio, lagian tiara kan sudah tau kalau kamu gay, apalagi yang
membuatmu malu, tiara tak masalah kok, kalian kan bisa jadi teman
walaupun tak jadi pacaran.."
"liat saja nanti ya, aku pikir pikir dulu…"
aku masih ragu.
"nanti aku telpon, sekarang aku pulang dulu…"
aku mengantar erwan ke pintu depan, ia berpamitan sama emak dan yuk tina
yang sdang duduk di teras. setelah mobilnya menghilang aku masuk lagi ke
dalam rumah.
*********
"jadi papa yang kasih tau ke mama kalau aku di bangka..?"
tanyaku nyaris tak percaya. papa yang sedang menyetir tak langsung
menjawab malah mengambil softdrink yang ada di sampingnya dan minum.
"kenapa papa kasih tau ke mama, papa tau mama datang sambil ngamuk
ngamuk, dan ia juga bikin aku malu, ia katakan semua pada keluargaku,
kenapa papa bilang sama mama kalau aku ada disini..?"
dengan tak sabar aku mendesak papa.
"kamu tau sendiri bagaimana mama kamu, ia selalu bisa memaksa papa… ia
mengancam kalau sampai papa tak katakan dimana keberadaan kamu ia akan
menyusul sendiri ke bangka dan memastikan apa kau ada disini, mamamu
bilang kalau ia akan membuat kamu menyesal, papa takut terjadi apa apa
sama kamu makanya papa bilang saja biar mamamu tak berbuat yang aneh
aneh, tapi rupanya papa salah…"
papa terdengar seperti menyesal.
"papa tau sendiri bagaimana mama…aku sampai kaget, untung saja
keluargaku tak terlalu meributkan soal itu, tapi aku jadi nggak enak
hati sendiri pa, aku sudah mengusir mama. .. aku terpaksa melakukan itu
karena mama marah marah sama emak dan menyalahkan emak…"
"nanti papa akan bicara lagi sama mama kamu, oh ya rio kamu dapat salam
dari koko dan mamanya, mereka sangat kangen sama kamu, mereka juga kesal
karena kamu pergi tanpa pamit sama mereka.."
mendengar nama koko aku jadi kangen padanya, ia temanku yang baik..
keluarganya juga sangat ramah padaku, aku tak mudah untuk melupakan
mereka semua.
"bagaimana kabar mereka pa. baik baik saja kan..?"
"mereka baik baik saja, mama koko nanya kamu terus, ia marah kenapa kamu
tak tinggal saja sama mereka kalau kamu ada masalah.."
"aku tak mau buat mereka repot, aku juga tak mau membuat masalah.. mama
bisa marah sama mereka kalau sampai menampung aku tinggal disana…"
"mama mu tak akan berani marah sama mereka rio, kamu tau kan mama koko
itu kakaknya papa.."
"iya juga sih… nanti kalau aku sempat aku main ke palembang dan menemui
mereka.. kalau papa pulang nanti tolong sampaikan salamku sama mereka.."
papa menghentikan mobil di sebuah restorsn msksn sn laut yang berada di
tepi pantai. aku senang sekali dengan suasana pantai sore yang teduh,
air laut yang beriak menimbulkan gelombang kecil meninggalkan buih
diatas pasir putih.
pohon cemara yang tumbuh berjejer di sepanjang pesisir pantai sedikit
meneduhkan dari sinar matahari yang kadang menyengat.
"coba tadi kita ngajak emak ya pa, aku tak tau kalau papa mau ngajak
makan disini…"
kataku smbil duduk di kursi yang menghadap ke arah pantai. seorang
pelayan datang sambil memberikan buku menu. papa mengambil buku itu dan
membacanya. setelah itu papa menulis menu yang ia inginkan. setelah
selesai papa berikan padaku.
"kapan kapan kita ajak keluargamu kesini, soalnya hari ini papa agak
buru buru, nanti malam papa ada pertemuan dengan beberapa rekan bisnis
papa.."
aku menuliskan beberapa nama makanan dan minuman pada buku menu. dan
memberikan pada pelayan restoran makanan laut itu.
"boleh kan aku pessan untuk dibawa pulang kerumah..?"
"pesan saja nak, tak masalah…oh ya gimana rencana kamu, kapan kamu mau
kuliah lagi, papa ingin nantinya kamu bantu papa mengurusi bisnis papa,
kamu anak laki laki papa satu satunya, astrid adik kamu masih sangat
kecil, jadi hanya padamu papa berharap.."
"secepatnya aku kuliah lagi pa, cuma kalau sekarang aku masih belum bisa
fokus, tapi aku janji kok pa pasti akan kuliah lagi.."
papa menyalakan rokok sambil menunggu pesanan datang, aku memandangi
ombak yang berkejaran di pantai. rasanya hidup ini begitu singkat, masa
masa berlalu tanpa terasa. begitu banyak hal yang terjadi dalam hidupku.
saat aku masih kecil aku tak pernah membayangkan akan mempunyai ayah
lagi, aku tak mengira kalau sebenarnya aku anak angkat, aku mempunyai
dua orang ibu yang sangat berbeda, apakah aku salah kalau aku lebih
menyayangi emak ketimbang ibu kandung yang melahirkanku.
"kamu sedang memikirkan apa rio, kok kamu kayaknya gelisah..?"
tanya papa sambil memandangiku lekat lekat.
"pa. aku mau tanya, apakah papa dulu bahagia saat bersama mama..?"
"kenapa kamu tanyakan itu nak, tentu saja papa bahagia, tapi tak cukup
hanya cinta kalau mau membangun rumah tangga, restu dari keluarga juga
menentukan apakah bahagia atau tidaknya dalam mengarungi rumah tangga.."
papa sedikit murung, sepertinya papa sedang mengingat kembali
kenangannya dulu bersama mama.
pelayan datang membawakan pesanan kami. aku dan papa makan siang dalam
kebisuan karena sibuk denga pikiran masing masing. papa datang tadi pagi
ke bangka dan langsung mengajak aku jalan jalan. kata papa dia
rencananya seminggu di bangka. papa sedang mengurus proyeknya disini.
tapi papa menginap di hotel, padahal aku berharap papa mau menginap
dirumah emak. tapi papa bilang ia tak mau merepotkan jadinya ia lebih
memilih di hotel.
setelah selesai makan kami menunggu pesanan yang akan aku bawa pulang
untuk emak dan ayuk ayukku, pelayan memberikan bungkusan dan papa
membayar semuanya. lalu papa mengantar aku pulang. papa bilang kalau
besok dia akan jemput kau lagi untuk mengajak jalan jalan.
emak senang sekali saat aku membawakan udang goreng masak tomat dan
kepiting pindang kesukaannya. karena dari restoran, kepitingnya
berukuran besar besar. aku melihat keluargaku makan dengan bahagia,
rasanya aku mau menukarkan apa saja yang aku miliki asalkan dapat terus
merasakan kebahagiaan seperti ini.
baru saja aku mau ke kamar tiba tiba ada dua mobil sedan berwarna biru
metalik dan hitam yang masih terlihat baru berhenti tepat di depan
pekarangan. dengan rasa ingin tahu aku menghampirinya, ada siapa yang
datang soalnya aku tak pernah melihat mobil itu sebelumnya.
seorang pria turun dari mobil yang berwarna hitam lalu menghampiriku.
"benar ini rumahnya rio khrisna..?"
tanya pria itu, aku taksir umurnya tak lebih dari empatpuluh tahun.
"iya benar, ada apa…?"
"saya disuruh mengantarkan mobil ini buat rio…mana rio nya..?"
"saya sendiri… siapa yang suruh mengantarkan mobil itu kesini..?"
aku belum bisa mengatasi rasa kaget.
"dar iibu mega suharlan.. saya hanya disuruh mengantarkan saja, katanya
itu mobil bapak rio.."
jawab pria itu dengan sopan. aku jadi makin terkejut, ada apa tiba tiba
mama memberikan mobil untukku, bukannya mama masih marah padaku, apalagi
dengan sikapku kemarin mungkin mama masih tersinggung.
"tapi apa tak salah pak…?"
aku masih belum yakin.
"kalau memang bapak bernama rio khrisna, artinya saya tak salah..tolong
bapak tandatangani dulu disini sebagai tanda serah terima.."
pria itu memberikan sebuah nota padaku. mungkin karena aku sedang
kebingungan tanpa berpikir lagi aku tandatangani nota itu, aku baru
tersadar setelah pria itu masuk ke dalam mobil yang biru dan pergi. aku
mengejar mobil itu namun jalan mobil itu terlalu cepat, entah mengapa
perasanku mengatakan dalam mobil biru tadi ada mama.
aku hampiri mobil hitam yang ditinggalkan pria itu tadi. lewat kacanya
yang terbuka aku mengambil kunci yang di tinggal di dalamnya.
*********
emak dan ayuk ayukku sangat kaget sekali saat tau kalau mama memberikan
aku mobil, emak bahkan jadi kuatir, masalahnya baru saja beberapa hari
yang lalu aku dan mama bertengkar dan mama kelihatannya sangat marah,
lalu tiba tiba saja tanpa ada angin apa mama memberikan mobil, tentu
saja ini sangat mencurigakan.
aku merasa mobil ini sudah sangat kontras dengan rumah emak, kenapa mama
sampai terpikir untuk memberikan mobil ini sedangkan mama tau aku
tinggal dirumah ini. rasanya terlalu berlebihan dengan mobil semewah ini.
emak menanyakan mobil itu akan aku pakai atau tidak, aku tak bisa
menjawabnya karena memang aku belum ada bayangan akan aku apakan mobil
ini. aku akan bilang sama papa kalau ia datang hari ini. aku akan minta
pendapatnya apa yang harus aku lakukan, aku juga akan meminta papa
bicara sama mama mengapa sampai ia memberikan aku mobil.
"dek besok anterin ayuk kerja ya…pake mobil itu..!"
yuk tina lah yang paling senang melihat mobil ini. ia sangat antusias
sekali. aku tak tau harus jawab apa, kalau aku menolak kesannya aku
pelit. tapi kalau aku turuti aku juga masih kuatir, aku takut ada maksud
terselubung dibalik mobil ini. siapa yang bisa menduga sikap mama. aku
juga sebagai anaknya kadang masih bingung.
"nanti lah yuk, aku juga belum tau apakah akan memakai mobil ini atau
mengembalikannya…"
jawabku jujur.
"jangan dong dek…kan sayang mobil sebagus ini dikembalikan, wajar saja
mama adek kasih mobil ini sama adek, kan adek anaknya…lagipula mama adek
kan kaya sekali..!"
yuk tina keberatan.
"tina..kamu ini apa apaan sih, jangan bikin adik kamu bingung…!"
tegur emak dengan tegas.
"kalian ini aneh, mobil ini kan sudah jelas punya rio…kenapa juga harus
ragu lagi, sudah jelas jelas mama rio yang ngasih buat dia..jadi
manfaatkan dong, kan sayang kalau hanya di pajang…"
bantah yuk tina.
"iya yuk, nanti aku mau bicara sama papa dulu, kalau kata papa pakai
nanti aku pakai. tapi kalau kata papa jangan, aku terpaksa akan
kembalikan mobil ini.."
yuk tina kelihatannya agak kecewa namun ia tak mengatakan apa apa lagi.
kami masuk ke dalam rumah dan membahas kemungkinan kemungkinan di balik
pemberian mobil dari mama itu.
**********

PELANGI DI LANGIT BANGKA - BAG. 85

MAAFKAN AKU EMAK
“jadi kalian tak merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada rio sekarang ini, kalian tak merasakan apa pengaruh yang telah kalian bawa pada anakku..?”
mama menantang emak, sepertnya ini sudah salah kaprah, kenapa lagi mama menyalahkan emak apa yang terjadi padaku.
 
“apa maksud kamu mega, jangan berbelit belit, kami tak mengerti…memangnya ada apa dengan rio…?”
 
emak berdiri menantang mata mama tanpa gentar.
“sudahlah ma, emak.. jangan ribut ribut, mama aku minta tolong jangan…”
“kenapa. kamu takut emak kamu tau ya..? dia memang harus tau biar dia sadar apa kekacauan yang telah ia buat terhadap kamu..!”
mama menatapku dingin, aku merasa bagaikan melihat pancaran mata seorang musuh ketimbang seorang ibu.
“katakan saja mega, kamu dari dulu kan suka mendramatisir sesuatu, kenapa sekarang malah ragu..!”
suara emak terdengar seperti sudah bosan, ataukah memang emak memang ingin tau apa yang sebenarnya mau mama katakan tentangku.
“aku menyesal sudah meninggalkan ia disini, aku kira ia akan aman berada di tempat ini, ternyata justru tempat inilah yang membuat anakku celaka…masa depannya hancur karena didikan kalian yang salah..!”
“cukup mega..! dari tadi kamu selalu mengatakan kami salah, memangnya kenapa dengan rio, apa yang terjadi dengannya… sudah cukup kamu selalu menyalahkan kami… kamu juga bukan perempuan yang baik.. kenapa kamu meninggalkan anak kamu dulu, dan sekarang anak kamu lebih menyayangi kami apakah salah aku juga..harusnya kamu berkaca pada diri sendiri ibu macam apa kamu itu, yang untuk mendapatkan cinta anaknya saja begitu sulit…”
aku sangat kaget dengan reaksi emak, tak pernah emak bicara dengan suara yang begitu kerasnya. sampai sampai mama pun langsung terdiam. punggungku dipegang dari belakang, aku menoleh ternyata yuk yanti dan yuk tina.
“dek apapun yang terjadi jangan pernah tinggalkan kami lagi ya..”
yuk tina berbisik. aku menatap yuk tina dan mengangguk.
“iya yuk.. tapi aku juga tak yakin, kalau ayuk tau apa yang sebenarnya terjadi mungkin kalian sendiri yang akan menyuruh aku pergi dari sini…”
“apapun yang terjadi mana mungkin ayuk tega ngusir kamu rio…sekian lama kamu pergi dan membuat kami kangen, setelah kamu kembali lagi, rasanya rumah ini jadi semakin cerah, ayuk akan membelamu apapun yang terjadi ayuk janji..!”
kata kata yuk tina membuat aku benar benar tenang sekali, mungkin yuk tina ingat dulu kami tak pernah akur dan sekarang ia mau mengganti waktu kami yang dulu terbuang percuma itu.
yuk tina kembali diam dan melihat mama dan emak yang sedang berperang mulut.
“kamu itu mega, dari dulu tak juga berubah…seharusnya kamu bangga punya anak seperti rio, kamu harus menghargainya, bukan malah kamu usir seperti sekarang..”
“ayuk tau apa, mana pernah aku mengusir rio..! dia sendiri yang meninggalkan rumah, wajar kalau aku marah dengan kelakuannya, apa ayuk bisa merasakan bagaimana kecewanya aku, rio anak kandungku dan dia telah menghancurkan semua harapanku..”
“makanya aku tanya apa yang sudah dilakukan rio… kenapa sampai kamu begitu marahnya, aku juga mau tau..!”
emak terdengar nyaris senewen. aku makin gemetaran, kenapa mama membuat aku jadi terlihat makin bersalah, padahal sikapnya lah yang membuat aku meninggalkan rumah, waktu itu amalia masih sempat meminta pada mama untuk menahanku tapi mama bersikap seolah aku sudah tak diinginkan lagi dirumah.
“kalau ayuk mau tau tanyakan saja sama rio, kalau memang dia jujur dia akan cerita..!”
lagi lagi mama membuat aku tersudut, semua pandangan sekarang tertuju padaku, aku tau memang maksud mama datang kemari adalah untuk membuat aku malu, aku telah membuat dia kecewa dan sekarang ia mau membalasnya, aku tau mama ingin aku diusir dari rumah ini, agar tujuannya kalau aku kelaparan diluar maka akan pulang dan minta maaf lalu ia akan mengajukan banyak syarat padaku kalau aku mau balik lagi kerumah.
mam salah meslipun nantinya aku juga tak ada tempat disini, yang jelas aku tak akan pulang lagi kerumah mama, aku akan buktikan kalau aku bisa hidup tanpa bergantung pada mama.
“katakan nak apa yang terjadi, kamu tak perlu ragu, emak tau kamu memang sedang ada masalah tapi emak juga bingung kalau kamu tak cerita, emak siap mendengarnya sekarang, apapun yang terjadi kita akan carikan jalan keluarnya.”
emak menghela nafas dengan berat, rasanya aku tak dapat lagi memendam semua terlalu lama, cepat atau lambat ini memang akan terbongkar, aku bingung kenapa mama sampai tau kalau aku sudah ada disini, aku mengira masih lama mama akan menyadari kalau aku sudah tak lagi di palembang.
“katakan saja dek, kami siap mendengarnya, kamu jangan kuatir..”
yuk yanti ikut bicara.
sekarang lah saatnya keluargaku akan tau kalau aku adalah seorang gay, aku harus menahan malu, aku berdoa dalam hati dan mulai bicara.
“aku gay mak…!”
sesaat keheningan menyelimuti ruang tamu, hanya suara tarikan nafas emak yang aku dengar saat ini. aku menunduk tak berani menatap semua yang ada disini.
BRUUK..!!!
suara barang terjatuh membuat kami semua kaget, serempak semuanya menoleh ke pintu.
sejak kapan ia ada disini berdiri ditengah pintu, apakah karena semuanya sedang terfokus padaku hingga tak ada yang tau kalau erwan dan tiara sedang berdiri di sana dan mendengar pengakuanku tadi. dua buah kotak berisi kue black forrest yang hancur teronggok di depan kaki tiara.
“erwan….”
aku mendesis nyaris tak percaya, kenapa aku sampai lupa..padahal kemarin erwan sudah bilang akan mengajak tiara kemari, mereka berdua pasti sudah mendengar pengakuanku sekarang, bisa terlihat dari reaksi mereka yang sangat terkejut.
“maaf… tadi kamu mau menyapa tapi kelihatannya kalian sedang serius…!”
erwan mendadak gagap, sepertinya ia tak enak hati, tiara yang ada disampingnya kelabakan memunguti kue yang berserakan. ku lihat wajah mama tersenyum puas. entah kenapa tiba tiba perasaanku jadi benci sekali pada mama.
lidahku jadi kelu, aku sudah tak dapat lagi menggambarkan bagaimana perasaanku saat ini. mau bicara rasanya tak mampu lagi, mau menatap siapapun yang ada disini aku tak punya keberanian lagi. alangkah tidak enaknya menghadapi situasi yang seperti ini. andai saja saat ini aku harus mati, mungkin aku akan ikhlas daripada aku harus mengalami hal yang seperti ini.
untung saja yuk tina tanggap, ia langsung menghampiri erwan dan tiara lalu mengajak mereka entah kemana, yang jelas aku tau kalau yuk tina tak mau masalah yang sangat pribadi ini sampai didengarkan oleh orang lain. aku sangat berterimakasih atas inisiatif yuk tina walaupun sebenarnya sudah terlambat.
“kamu gay nak…emak tak mengerti, maksud kamu apa?”
tanya emak kebingungan, namun wajah emak seolah di gelayuti mendung, seakan emak berharap kalau ia salah dengar.
“sudah jelas kan yuk, kalau rio bilang ia gay dan itu artinya dia tak normal…rio suka sejenis…!”
“maaf ya buk, bukan bermaksud tak hormat, maksud ibu mengatakan hal ini apa..?”
tanya yuk yanti agak ketus.
“tak usah banyak tanya, kalian harusnya berpikir…sekarang kalian kan sudah tau bagaimana rio sebenarnya, kalian tau dia penyuka sejenis..apakah kalian tak bertanya pada diri kalian sendiri apa yang sebenarnya telah kalian lakukan hingga anak saya sampai begini jadinya..”
“maksud ibu mau menyalahkan kami kalau rio jadi begitu, maaf ya buk, dalam sejarah keluarga kami tak ada yang mendidik rio dengan tak benar, jadi ibu kalau bicara harusnya berpikir dulu, apakah ibu pernah berkaca, memangnya dimana rio selama delapan tahun ini… dia sama ibu kan, dimasa remajanya hingga dewasa ibu yang mendidiknya, jadi kalau menurut ibu kami yang harus bertanggung jawab, rasanya salah orang deh…!”
yuk yanti makin kesal.
“mega, kami tak pernah mengajarkan yang tidak tidak sama rio, maaf mega, yanti benar…tak seharusnya kami yang disalahkan..”
dari suaranya aku tau kalau emak benar benar murka. sementara mama wajahnya cemberut sejadi jadinya. sampai sekarang aku sudah tak dapat berkata apa apa lagi. dalam pikiranku hanyalah membayangkan bagaimana hariku kr depan, apa yang harus aku lakukan andai emak menyuruhku pergi.
“jadi maksud ayuk aku yang bersalah, aku menyesal sempat meninggalkan rio disini bersama kalian, kalau saja aku tau akan begini jadinya tak akan aku datang untuk menjemput dia dulu…!”
kata kata mama membuat aku benar benar merasa terpukul. aku hanya jadi penyesalan baginya, andai saja mama tau apa yang aku rasakan saat ini, betapa aku merasa tak berarti, dia sebagai ibu kandungku tega mengatakan hal seperti itu padaku, aku tak tau apakah dalam hatinya masih ada perasaan sayang padaku.
“kamu yang mengatakan itu mega, tolong nanti kamu jangan menyesal, apapun rio..bagaimanapun dia bagiku akan tetap anakku, aku terima apapun kekurangan dia, kamu tak pantas jadi seorang ibu…silahkan kamu tak mengakui anakmu lagi…tapi kali ini tak akan aku biarkan kamu menyakitinya lagi.. aku akan melindungi rio, dia akan tetap disini bersama kami, tapi ingat..rio sekarang sudah dewasa dan tau mana yang terbaik untuknya…kamu tak akan bisa merebutnya lagi dari kami sekarang, terimakasih mega…kamu telah mengembalikan anakku kesini…!”
bukan hanya mama yang tercengang mendengar kata kata emak, namun aku juga. rasanya aku hampir tak percaya emak barusan mengatakan hal tersebut.
“maksud ayuk apa..?”
desis mama marah.
“kamu orang terpelajar dan saya hanya tamatan sekolah dasar, kamu pasti bisa mengartikan kata kata saya tadi, sudah cukup jelas kan…!”
emak tak kalah dingin.
“pantas saja rio jadi seperti itu, ternyata kalian memang benar benar memuakkan, kalian akan menyesali ini semua, aku tak kan terima…!”
ancam mama pada emak.
“cukup bu mega yang terhormat, saya rasa ibu tak perlu permalukan rio lagi, karena ibu yang akan malu nantinya, kami ini memang keluarga miskin, tapi kami masih punya hati, jadi sebaiknya ibu tak usah ribut ribut, sekarang lebih baik ibu pulang, kami ingin tenang, kalau ada ibu pasti selalu begini…orang terhormat tak boleh bikin ribut dirumah orang buk…!”
yuk yanti yang mungkin sudah tak tahan lagi langsung menyindir mama.
“rio, lebih baik kamu masuk kamar atau kamu temui teman kamu tadi, biar emak yang bicara sama mama kamu ini…!”
perintah emak. aku mengangguk tak membantah, mungkin emak tau kalau aku saat ini sudah kehilangan muka. aku lebih memilih masuk ke kamarku saja. aku belum siap bertemu erwan, dan rasanya aku juga tak akan mau lagi bertemu dengan tiara. erwan pasti tak enak hati sama sepupunya itu karena sudah menawarkan temannya yang gay pada tiara.
aku berpapasan dengan bang hendri yang rupanya dari tadi berdiri diantara ruang tamu dan dapur, ia hanya diam dan menatapku tanpa ekspresi. sementara reza anaknya sedang berdiri sambil menarik narik ujung baju kausnya.
di dalam kamar aku hanya duduk di tepi ranjang, sungguh semua kejadian ini membuat aku sangat shock, kenapa mama harus datang disaat aku mulai merasa tenang, kenapa mamaku sendiri sekarang ini seperti seorang musuh bagiku, begitu besarnya kesalahanku baginya hingga ia mau membuat hidupku kacau, aku bagaikan dikejar musuh yang tak puas kalau aku belum terjatuh.
dari balik jendela aku lihat yuk tina masuk ke dalam rumah sementara erwan dan tiara masuk dalam mobil lalu meninggalkan rumahku. airmataku jatuh memandangi mobil mereka yang makin menjauh. semoga saja erwan masih mau berteman denganku meskipun sekarang dia sudah tau dengan keadaanku.
aku mendengar suara semakin ribut diruang tamu hingga suara bang hendri pun terdengar, sepertinya mereka berantem. aku bergegas keluar dari kamar, bagaimanapun semua keributan ini aku yang menyebabkan, aku tak bisa menghindarinya lagi, kalau mama bisa tegas padaku, aku pun bisa tegas padanya, biarlah apa yang akan ia pikirkan tentang aku, semua sudah diluar batas bagiku.
“sudah cukup tante.. jangan lagi tante buat keributan disini, mereka tak bersalah, kalau ada yang harus disalahkan lebih baik tante salahkan aku..!”
aku sengaja memanggil mama dengan sebutan tante karena hatiku sudah teramat sakitnya. nampaknya itu membuat mama kaget, ia langsung terdiam kehabisan kata yang mau ia lontarkan. emak pun dengan keheranan menatapku.
“aku sudah memilih jalan hidupku, tolong tante jangan lagi ganggu aku, jangan lagi ganggu keluarga kami…kehadiran tante tak pernah di butuhkan disini..tante bukan siapa siapa bagiku…menyesal aku pernah mau ikut tante… kalau mau menyalahkan, salahkan saja adik suami tante yang sudah membuat aku jadi begini, kalau saja dulu aku tak ikut tante, mungkin aku tak akan seperti ini, tante harus tau kalau sebenarnya aku jadi begini karena aku ikut tante…!”
sebenaranya apa yang aku ucapkan tak seiring denagan hatiku, aku menyayangi mama walaupun sekarang ia benci padaku, aku hanya mau mama segera pergi dari sini karena aku tak mau ia terus terusan menyalahkan dan menghina emak.
wajah mama jadi pucat pasi.
“dasar anak tak tau terimakasih, tak akan pernah bahagia hidup kamu telah mempermalukan mama seperti ini, sekarang mama tak perduli lagi apapun yang kamu lakukan…!”
“sudah lah tante, lagipula sudah dari kemarin kemarin tante tak perduli lagi padaku, jadi apa bedanya bagiku, terimakasih tante telah berhasil membuat aku malu, satu pesanku, jangan lagi tante datang kalau memang tante hanya mau membuat keributan, keluargaku sekarang adalah disini, jangan harap aku mau kembali lagi ke palembang..”
“tante juga tak akan sudi kamu kembali kerumah tante…!”
tanpa basa basi lagi mama berbalik dan meninggalkan rumah emak tanpa permisi lagi, aku tau hati mama saat ini sakit, namun mama juga harus tau kalau saat ini hatiku tak kalah sakitnya sama dengan yang ia rasakan. coba seandainya mama mau lebih mengerti padaku, mungkin hal yang seperti ini tak akan terjadi, sekarang aku sudah di cap sebagai anak yang durhaka.
sepeningglnya mama, emak dan kedua ayukku langsung menghampiriku.
“sekarang kamu ceritakan pada emak rio…kenapa kamu sampai jadi begini, emak mau kamu jujur..kalau memang kamu menganggap emak ini ibu kamu…!”
kata emak dengan tegas tak terbantahkan. dengan sisa keberanian yang aku miliki aku ceritakan bagaimana awalnya aku dan om sebastian, hingga kejadian yang membuat aku harus pergi dari rumah. emak dan ayuk ayukku hanya diam mendengarkan tanpa menyela sedikitpun, aku sudah siap andaikan setelah mendengar cerita yang sesungguhnya ini, emak menyuruhku pergi.
“kalau memang sudah begitu mau apa lagi nak, emak juga tak dapat berbuat apa apa, mungkin ini sudah takdir kamu, emak tau tau harus bagaimana….kamu yang menjalaninya dan kamu yang lebih tau apa yang kamu rasakan…”
ternyata tanggapan emak sangat diluar dugaaanku sama sekali, aku tak menyangka kalau emak akan mengatakan hal itu, aku kira emak akan kecewa padaku.
“e…emak tak marah padaku mak..?”
aku masih kurang yakin.
“untuk apa emak marah nak, emak tau bukannya mudah yang kamu jalani itu, apapun kamu, bagaimanapun kamu adalah anak emak…tak ada yang berubah, kalaupun kamu ada masalah nanti kita akan cari bagaimana cara untuk menyelesaikannya, emak tak mau kamu jadi stress gara gara masalah ini…”
kata emak lirih sambil memegang tanganku seolah emak ingin meyakinkanku kalau ia tak marah. aku jadi semakin merasa bersalah, akutau jauh dalam hati emak pasti ia sangat kecewa, namun harus bagaimana lagi kalau memang inilah kenyataan yang harus dihadapi. bukan satu perkara yang mudah untuk merubah hati.
“iya dek, jangan kamu pikirkan lagi masalah itu, anggap saja tak pernah terjadi..ayuk akan bantu adek semampu yang ayuk bisa lakukan, saat ini yang kita butuhkan adalah bersatu agar kita lebih kuat.. tapi dek, ayuk juga kasihan sama mama adek, dia sangat kecewa saat adek menentangnya tadi..”
yuk tina menambahkan.
“aku mengatakannya tadi tak sepenuh hati yuk, aku hanya ingin mama segera pergi dan tak menambah keributan yang tak perlu, ayuk tau sendiri bagaimana mama…dia susah untuk diajak berunding kalau sudah kecewa..”
“jadi sekarang kamu jangan berlaku aneh aneh rio, tetaplah disini, apapun yang terjadi tak akan ada yang bisa mengubah kalau kamu adalah bagian dari keluarga ini..”
imbuh yuk yanti sambil menggendong reza.
“kalau begitu kita kembali ke dapur saja, entah apa kabar masakan kita…”
emak mengingatkan. seolah tak pernah terjadi apa apa semua kembali dalam kesibukan yang tadi sempat tertunda.
*************