Senin, 14 September 2015

Disogok satpam

Siang itu aku pergi ke kantor PLN untuk mencari data-data laporan
praktek kerjaku. Sampai di sana kulihat kantor sudah sepi. Cuma ada
seorang Satpam yang duduk di kantornya. Karena sebelumnya aku sudah
sering ke situ, dengan tenang aku melangkah masuk ke pintu gedung. Tapi
"Hei, mau ke mana kamu ?" Satpam itu tiba-tiba menegurku.
"Mau ke ruang Pemasaran, Pak "jawabku sambil menghentikan langkah.
Satpam itu melangkah mendekat. Ia tidak terlalu tua. Mungkin sekitar
30-an. Badannya bagus, tinggi dan tegap. Rambutnya model Akabri.
Wajahnya cakep tapi kelihatan tidak ramah.
"Kantornya sudah tutup "katanya dingin.
"Tapi saya sudah janji ketemu sama Pak Sutopo di sana, Pak "kilahku.
"Pak Toponya sudah pulang dari tadi "jawabnya, "sudahlah, lain kali saja
..."
"Tapi ini penting sekali "kataku ngotot.
"Apanya yang penting ? Lebih penting mana dengan tugas saya menjaga
kantor ini ? Kalau sampai ada apa-apa yang hilang, apa kamu juga
menganggap itu penting ? Sudah, pergi sana ... "usirnya.
Aku menjadi naik darah mendengarnya.
"Huh, jadi Satpam aja sok "gerutuku, "tak-emut kuwi ..."
Sebenarnya aku reflek mengucapkan kata-kata itu. "Tak-emut kuwi' yang
dalam bahasa Jakarta mungkin diucapkan 'Kuemut sekalian, dah ...' sering
diucapkan teman-temanku untuk menggoda salah seorang rekan yang
kebetulan rambutnya plontos alias tidak ada rambutnya. Maksudnya 'kuemut
sekalian ubun-ubunmu itu'. Tapi aku lupa yang kuhadapi sekarang bukan
temanku, tapi Satpam cakep yang galak ini. Diam-diam aku berharap dia
tidak mendengar kata-kataku barusan. Tapi harapanku meleset.

"Apa katamu ? "tanyanya keras, "coba ulangi ... "

Aku agak keder juga mendengar suaranya.

"Ayo,ulangi ... "

"Tak-emut kuwi ... "ulangku pelan.

Dia mencengkeram lenganku.

"Berani kamu, ya. Tau rasa kamu kalau taksuruh ngemut betulan ... "

Aku diam saja.

"He, mau kamu taksuruh ngemut punyaku ?"bentaknya.

Aku tetap diam.

Tiba-tiba dia menyeretku ke dalam gedung.

"Sini kamu "katanya sambil terus menyeretku, "kamu harus diberi
pelajaran ... "

Dia membawaku ke ruangan kosong di belakang. Sampai disitu aku didorong
jatuh ke lantai.

"Duduk dan ikuti perintahku "katanya.

Aku duduk bersandar dinding. Satpam itu kulihat melolosi ikat
pinggangnya. Lalu membuka ritsleting celana birunya yang ketat. Sekejap
celana dalam putihnya kelihatan.

Selangkah demi selangkah ia mendekatiku. Sekarang selangkangannya persis
di depan wajahku.

"Sekarang, buka ! "perintah Satpam itu.

Dengan gemetar aku meraih segitiga itu. Mengusap tonjolannya sebentar,
kemudian dengan perlahan menurunkan karet celana dalam itu.

O, My God ! Satpam itu mempunyai kontol yang bagus dan 'segar'. Pertama
kelihatan ujungnya yang berwarna merah tua keunguan. Bekas sunatannya
tampak mulus, seolah-olah dia dilahirkan sudah dalam keadaan tersunat.
Lubang kontolnya sempit. Sempat kubuka lubang itu dan kulihat lorong
yang basah di dalamnya. Batas antara kepala kontol dengan batangnya
tampak jelas berupa tepian melengkung yang bagus. Kuturunkan lagi celana
itu. Batang kontolnya penuh dengan urat-urat kontol. Kantung pelirnya
bergantung kencang. Rambutnya ... ia mempunyai rambut-rambut halus dari
bawah pusar, terus melebat ke bawah dan menyemak di sekitar kontolnya,
ke samping kanan dan kiri terus ke belakang sampai pantat. Rambutnya
keriting dan panjang-panjang. Rambut tubuhnya juga lebat di sekitar paha
dan kakinya.

"Sekarang kau emut itu ! "perintah yang punya kontol ,tetap dengan nada
dingin dan keras.

Aku mulai dengan menjilat-jilat kantung pelirnya, sesekali mengulum
'telur'nya. Sementara tanganku mengusap-usap batang kontolnya terutama
di perbatasan dengan kepalanya. Terasa kontolitu makin lama makin
mengeras. Kunikmati bau dan rasa selangkangan Satpam itu dengan sepenuh
hati.

Terus kulanjutkan dengan menjilat menyusur batang kontolnya terus makin
ke atas. Akhirnya kulingkari kepala kontol itu dengan lidahku untuk
kemudian mulai kumasukkan ke mulutku.

Reaksi pertama dari Satpam itu adalah terdengar dengusan nafasnya, tapi
mulutnya tidak bersuara sedikit pun.

Kumasukkan kepala kontol itu dalam-dalam. Bibirku sampai menyentuh
pangkalnya. Kumainkan langit-langit mulut dan lidahku untuk menggelitiki
batang kontol di dalam mulutku habis-habisan, membuat wajahnya kulihat
memerah kepuasan. Dadanya turun naik. Terengah-engah. Tapi ia masih saja
tak bersuara.

Setelah itu aku mulai menggerakkan mulutku maju mundur,membuat kontol
itu keluar masuk lubang mulutku. Suara kecipak kontol dengan mulut
terdengar di ruangan itu. Tanganku memegang kedua belah pantatnya. Cukup
lama kegiatan itu berlangsung sampai kusadari badannya ternyata tidak
pasif,namun ikut bergerak maju mundur. Bahkan kemudian gantian aku yang
kecapekan membiarkan kontolnya yang aktif bergerak maju mundur keluar
masuk lubang mulutku.

Karena kontolnya cukup panjang, setiap ia menyorongkan
kontolnya,kepalaku agak mundur ke belakang untuk menghindari kontolnya
supaya tidak masuk terlalu dalam. Selain itu agar aku bisa mengambil
nafas dengan enak. Rupanya ia tidak menyukai hal ini.

Tiba-tiba saja ia memegang kepalaku lalu mendorong kepalaku menempel
tembok. Selangkangannya digeser tepat di depan wajahku, sehingga
kepalaku sekarang terhimpit di antara selangkangan dan tembok di
belakangku. Kepalaku tidak bisa berkutik lagi.

Akhirnya Satpam itu bisa dengan puas menyatroni lubang mulutku. Tiap
kali ujung kontol itu masuk, ia menekannya dalam-dalam hingga aku sampai
hampir keselak. Bahkan gerakan kepalaku ke samping pun ia halangi dengan
memegang kedua sisi kepalaku erat-erat. Mulutku akhirnya pasrah menerima
sepak terjang kontolnya.

Makin lama gerakannya makin liar. Kulihat wajahnya sudah memerah padam
dan giginya menggigit bibir bawahnya. Dadanya dan pahanya membasah oleh
keringat. Terdengar bunyi nafasnya yang memburu.

Akhirnya detik-detik puncak pun tiba. Pertama pegangan di kepalaku
terasa makin erat, nyaris meremas rambutku. Kemudian terdengar keluhan
dan erangan yang tidak jelas dari mulutnya. Sementara itu gerakannya
semakin cepat dan liar. Di mulutku kontol itu terasa besar dan hangat.

Suatu saat kulihat matanya memejam lalu mulutnya yang sedari tadi tak
bersuara mulai mengeluarkan erangannya yang keras.

"Oooogggggghhhhhhhhh ............. "

Lalu terasa di mulutku cairan laki-lakinya yang hangat, mula-mula
menetes sedikit, berikutnya terasa semprotannya keras mengenai bagian
belakang mulut. Pada saat orgasme ini gerakannya tidak terkendali.
Sekitar sepuluh detik kemudian kukeluarkan kontol itu dari mulutku yang
sudah penuh cairannya. Pada saat di tanganku kontol itu masih berdenyut
dan menyemprotkan cairan putih kental ke mukaku. Kutuntaskan
kenikmatannya dengan mengocok kontolnya memakai tanganku.

Orgasmenya masih berlangsung beberapa detik kemudian, ditandai dengan
keluarnya air maninya meskipun tidak lagi tersemprot hebat. Sampai
akhirnya tetes-tetes cairan itu habis dan ia menarik nafas panjang kepuasan.

Kuseka sisa air main di ujung kontolnya dan di mukaku. Ketika kulihat
wajahnya saat ia berpakaian kembali,kuharap ada seberkas senyum
diberikan kepadaku. Tapi sia-sia. Ia masih memasang wajah dingin dan
garang seperti tadi.

Akhirnya setelah selesai berpakaian, ia menarikku keluar.

"Sudah, pulang sana. Lain kali saja ke sininya ... "usirnya.

Aku terpaksa mengalah. Nggak apa-apa deh, tugas ketunda. Yang penting
hari ini aku bisa ngerasain kontol seorang Satpam yang biar galak tapi
cakep!

Diperkosa di sekolah

Hidup ini kadang sungguh tidak adil, mengapa aku diciptakan? mengapa aku
dilahirkan kalau aku akhirnya mengingkari kodrat yang telah engkau
berikan padaku, Aku tak tahu kapan semua ini terjadi padaku, aku sungguh
ingin berubah tapi semakin aku mencoba melawan, rasa itu semakin besar
padanya, dan mungkinkah aku menjadi seperti ini selamanya, atau aku bisa
berubah dan berkata, semakin aku mencintaimu semakin aku harus melepasmu
dari kehidupanku Dan dari sinillah kisah cintaku bersamanya bermulai:

Hari ini sekolahku pulang agak pagi karena bapak dan ibu guru melakukan
rapat di kantor dinas pendidikan, aku merasa sangat senang sekali karena
hari ini aku pulang agak pagi, namaku Rian umurku 18 tahun anak anak
smak di sekolah katolik, tubuhku termasuk tubuh seorang cowok yang
atletis dengan badan sixspack diikuti kulit putih dan rambut pirangku
membuat para gadis menjadi tergila gila padaku ,namun apa dayaku aku
sama sekali tidak bisa menyukai
mereka sama sekali, bukan karena mereka itu jelek melainkan karena aku
sama sekali tidak tertarik sedikitpun dengan kaum perempuan, aku sungguh
tak mengerti mengapa semua ini terjadi padaku ,sampai kelas 3 sma aku
belum pernah mengalami apa yang dinamakan pacaran, bahkan teman temanku
sering berkata padaku kalau aku itu
tolol, mengapa?,,,
Karena aku sudah ganteng,tinggi 170 lebih, kaya dan pintar sampai
sekarang belum memiliki seorang cewek sekalipun, aku hanya focus ke
basket basket dan basket, karena aku merupakan kapten dari team basket
yang ada disekolahku, nam­un semua itu sama
sekali tak membuatku minder, aku terlanjur terlalu cuek dan tidak peduli
sama sekali dengan semua kata kata mereka, bagiku mereka semua terlalu
iri dengan keadaanku saat ini dan itulah yang terjadi.

Aku mempunyai 5 sahabat yang sangat pengertian dan perhatian padaku,
sehingga aku memberi nilai lebih kepada mereka dibandingkan dengan teman
temanku yang lain. Dia ialah Rio orang yang sama memiliki wajah tampan
namun masih dibawahku,Roby
orang yang memberi motivasi padaku, Wendi orang yang setia menemaniku
disaat aku
membutuhkanya, dan sueng dan Dian orang yang sangat gokil dengan
kekayaan dan kepintaranya
"yan kita renang yuk aku udah lama banget pingin renang nih " kata Wendi
"ide yang bagus, aku juga BT kalau pagi gini udah langsung kerumah"
"tapi lok kita berlima aja kagak seru, aku, dian sueng, dan robi bawa
pacar kami juga ya,loe gimana rio, yan?"
"gue gak punya pacar euyyyyyyyy" kata­ rio
"gue juga gak punya pacar, udah lah
terserah kalian, kalian bawa mobil kalian masing masing yaw "
"mobil gue sedang di bawa bokap ke kantor yan gue ma loe ya ,gue kan
friend lo"
"dasar…… ya udah aku ganti baju dulu ke rumah n bawa persiapanya u
langsung ikut gue aja nanti aku jemput yo?" kataku
"Aku ikut kamu aja yang dirumah sepi Cuma ada pembantu"
"yac deh, mari kita berangkat tunggu q disana ya temen temen" Aku pun
segera menuju

parkiran sekolahku dan langsung ambil mobil Rio ternyata sudah menunggu
di gerbang sendirian, dan setelah aku sampai ke mobil langsung saja kami
berangkat ke rumahku dulu….
15 menit kemudian kami sampai rumahku disana pak tarno selaku satpan
rumahku langsung membukakan pintu dan menyuruhku masuk, aku dan rio
langsung memasuki rumahku yang relative agak besar dibanding rumah
temanku yang lain. Rio melihat sekeliling ,melihat foto fotoku ketika
masih kecil, melihat koleksi film ku ,dan tanpa sengaja rio menemukan
koleksi bokep pribadi milikku dan langsung memanggilku
"Ya satpam rumahku langsung membukakan pintu dan menyuruhku masuk, aku
dan rio langsung memasuki rumahku yang relative agak besar disbanding
rumah temanku yang lain Rio melihat sekeliling, melihat foto fotoku
ketika masih kecil, melihat koleksi film ku, dan tanpa sengaja rio menemukan
koleksi bokep pribadi milikku dan langsung memanggilku
"Yan rumah kamu sepi banget ,dan kamu punya koleksi bokep lagi enak nih
lok ma pacar kamu kelak bercinta disini"
"ya seperinilah rumahku yo agak sepi, semua kan kerja, jadi aku
sendirian disini" kataku sambil menutup pintu lemaries karena aku baru
aja ngambil minum
"gue mau ke kamar kamu donk" kata rio sedikit memaksa "gue kan mau ganti yo"
"sama cowoknya juga, aku juga mau pinjem baju kamu ya, masak pakai
seragam gini bisa di omelin satpol PP nih"
"Aku tidak biasa ganti sama cowok yo soalnya " kataku berusaha menolak
"alah udahlah jangan banyak bicara" Kami pun segera masuk kamar.

Dan aku tak tahu apa motif rio tiba tiba aja dia mengunci pintu kamarku,
aku sempat kaget namun dengan lekas aku udah tenang kembali. Aku pun
dengan sedikit malu segera membuka kaos seragam putih abu abuku dan
celananya juga Kini aku hanya mengenakan boxer biru yang agak ketat dan
mungkin kontolku bakal kelihatan menonjol jika kontolku ngaceng Aku
melihat kearah Rio sesuatu yang berbeda terjadi padanya, ia memandangiku
tajam, pandanganya terasa lain bukan memandang layaknya cowok biasa
memandang temanya ganti, melainkan pandangan penuh nafsu yang menggelora
dari anak seusia sma sepertiku
"yan….." kata rio sambil berusaha
menelan ludahnya dengan menatapku
tajam " kenapa,,, kenapa loe ngeliatin gue gitu"
"yan badan kamu sexy banget kalau tidak memakai seragam, sungguh
terlihat kotak kotak dan menarik sekali yan, apalagi kalau kamu…….."
kata rio, tak melanjutkan Entah kenapa aku merasa takut dengan pandangan
rio seperti itu apalagi setelah ia bilang ia tertarik padaku itu sangat
membuatku takut,
"loe kenapa sih yo ,suer loe buat aku takuut
tau "
"yan aku mau Tanya boleh kagak "
"boleh kenapa ndak Tanya aja" kataku berusaha berpikiran positif"
loe pernah ngocok belum yan"
"apa ……!" aku sungguh kaget dengan pertanyaan rio
"coli ngocok yan onani pernah apa gak"
"loe ngapain Tanya begitu"
"yan sepertinya gue nafsu liat kamu telanjang
yan kita ngocok bareng yuk yan" Aku
sungguh bener bener seperti terkena petir tak menyangka dengan apa yang
aku dengar ternyata orang yang selama ini ku percaya adalah seorang Gay.
Astaga !!!
"yo gue kebawah dulu yaw gue mau ambil
minum gue haus lagi nih" kataku cepat dan ingin segera meninggalkan
kamarku jauh jauh Namun ia bukanya mengijinkan ku ia malah tiba tiba
mendorongku ke kasurnya, karena badan ia lebih besar sedikit di banding
aku jadi terjatuh
"mati aku" pikirku secara tiba tiba akupun langsung mendorong rio hingga
jatuh, aku pun segera memukul muka rio dengan sekuat tenaga, Rio pun
juga membalas pukulanku dengan mengayunkan bogemnya tepat di perutku Aku
pun terjatuh karena tak kuat
menahan rasa sakit Rio mendekatiku perlahan Perlahan ia menyingkirkan
tanganku dari perutku yang aku pegang karena sakit dan aku menatapnya
tajam, ia tersenyum dan perlahan menidurkanku, entah apa yang terjadi
aku merasa terkena hipnotis, aku tak bisa melawanya, entah kenapa itu
terjadi Kini aku telah tidur di kasurku Rio pun segera melepaskkan
perlahan kaos yang aku
pakai, dan menurunkan boxer yang aku
pakai, aku pun hanya menurut, kini aku dalam keadaan telanjang bulat,
tanpa sehelai kain pun ia tersenyum kepadaku dan perlahan ia membuka
seragam yang ia pakai dan Tshirt yang ia pakai dan juga celananya Kini
ia juga dalam keadaan telanjang bulat dengan kontol yang hitam dan agak
besar mulai mengacung untuk segera dihisap oleh seseorang Ia pun
meniduriku, aku merasa badanku setelah ditindihnya begitu hangat aku pun
lemas, lalu dengan santai ia mendekatkan mukanya ke mukaku, perlahan­
mulutnya menyerang bibirku, ia mencium mulutku dengan ganas, ia membuka
mulutnya dan berusaha memasukkan lidahnya ke mulutku, aku pun demikian,
inilah ciuman pertamaku dengan manusia selain orang tuaku, sungguh
hangat dan nyaman

Aku terus diserang dengan ciuman itu ia semakin melumat lidahku
dihisapnya air ludah dari lidahku, tak mau ketinggalan aku juga melumat
bibirnya, ia semakin nafsu kepadaku ia pun melepas ciumanya Kini ia
menciumi leherku ,rasanya nikmat sekali bagai menerima kehangatan
sendiri, leherku­ dicumnya dan di jilat sesekali sambil memberikan
sedikit hisapan di leherku, aku pun menghela nafas kenikmatan Ia semakin
turun ke putingku lidahnya dengan sakti mempermainkan pucuk putingku,
aku merasa geli geli kenilmatan ia turun lagi ke perutku namun tanganya
dengan cepat mempermainkan putingku, aku merasa sangat nikmat sekali air
ludahnya sudah membasahi putingku rasanya sungguh terbang seperti mimpi
"Rio enak yo terus yo" Kini kontolku mulai ngaceng dan mulai tegang
,ukuranya kurang lebih sudah 15 cm an, rio pun semakin berambisi ia
menurunkan lagi ciumanya yang kini tepat di bagian kontolku Rio segera
menjilat kontolku.
owhhhhhhhhhhh anjing rasanya nikmat sekali, ia langsung memegang
kontolku dan langsung menghisapnya, mulutnya ia buka dan kontolku pun
dimasukkan ke mulutnya
Owhhhhhhhhhh…. yeahhhh…..
ia menghisap maju mundur maju mundur Aku terasa semakin kenikmatan…
ow­hhhhhhh…… yeahhhhhhhh….
terus isepin yoooooo isep terussss, ia mempercepat menyedot kontolku dan
kontolku di masuk keluarkan dari mulutnya, sesekali ia pun mempermainkan
ujung kontolku yang masih merah.
owhhhhhhhh…. yeahhhh…..
Clupppppppp… cl­upppppp…
uoooooooooooop] Yeahhhhhhhh..
enak yooooo…

Akupun semakin memanas, apa lagi ketika tangan rio yang kiri
mempermainkan putingkan dan yang kanan memegang kontolku untuk di hisep
di mulutnya, kontolku pun mulai bergetar setelah 5 menitan
owhhhhhh…. Yeahhhhhhhh…. yo enak yooo kau temanku yang berharga Tangan
kirinya sesekali mencubit pentil atau putingku sehingga aku sesekali
merintih kesakitan dan kenikmatan, owh yeaahhhhhh ria pun setelah
mengetahui kontolku semakin bergetar karena pejuhku mau keluar ,segera
mempercepat hisapanya dan menyedotnya dengan nikmat dan owhhhh…
Yeahhhhhh…. Crotttt… Crot Crottttttttt sperma itu keluar dari kontolku,
rio pun menghisapnya dan menelanya, tubuh­ku menggeliat menerima
luncuran pejuhku tadi ohhhhhhh Enak yooooooo Enak yyyyyoooooooo Aku pun
sekarang berdiri demian pula rio, lalu aku perlahan menyuruh rio untuk
tidur, rio pun sekarang gentian aku tindih, aku menempel di tubuh
riooooooooo, rio pun menggesek gesek kan kontolnya ke kontolku yang
penuh akan pejuhhhhhh lalu aku mencium kembali mulut rio Mulut rio yang
masih ada sedikit pejuh dariku langsung saja aku jilat sehingga pejuh
itu masuk ke mulutku Rasanya asin asin gimana begitu…… Aku pun berdiri
dan, rio pun serasa dapat code, ia kini tengkurap dan pantatnya sedikit
di naikkan ke atas aku pun menghusap kontolku Dan dengan perlahan aku
dengan tanganku memassukkan kontolku ke pantat Rio Rio pun menjerit
karena merasa kesakitan
Ohhhhhhh…. Aaawwwwwwww…..
Jeritanya pun semakin keras tat kala aku mulai memassukkan sedikit demi
sedikit kontolku ke pantatnya Owhhhhhhhhhh sakit yan owhhhhhhh aku
masukan kontolku perlahan hingga akhirnya kontolku masuk semuanya
Owhhhhhhhhhh….. blessssss…..
Aku lalu menyodokkan kontolku pelan pelan
owh….. yeahhh…. Mmm….. uhmm….. Aku memaju mundurkan kontolku ke pantat
Rio, rio pun berusaha menikmati
"rio rasanya nikmat yo" Oh yeahhhhhh Kontolku pun aku sodokkan sekali
lagi, maju mundur tepat di pantat rio hingga dalam,
yeahhhhh….. UUuhmmm…. ahh…. Mmmm…
aku menambah kecepatan menyodok kontolku ke pantatnya Ia semakin
merintih kesakitan Owhhhh… yeahhhhhhhh.. ohhhhhhh… enak yan Ia semakin
memerah
mukanya, akupun semakin menggila Ku sodokkan kontolku berkali kali Ia
hanya kesakitan owhhhhhhhh…. yeahhhhhhhh…. Owhhhhhhhhh….
Tubuhnya yang sexy begitu mempesona, aku pun menganggapnya ia seorang
cewek Lalu aku berganti posisi kini aku berbaring dan dengan sigap rio
paham dan ia memaju dan turunkan pantatnya Terlihat ia sangat menikmati
kontolku ini Aku pun menyodoknya lagi kini ia terlihat begitu mempesona,
aku pun memegang kontolnya dan mengocoknya sambil ia menaik turunkan
pantatnya dari kontolku Kontolnya terasa begitu hangat aku semakin cepat
mengocoknya Dan ia semakin cepat menaik turunkan pantatnya hingga
kontolku mulai akan keluar Yooooooooooooo kontolku mau keluar yooooooo
"Kamu keluarin aja yang" owhhhhhhhhhhh… Yeahhhhhhhh…. owhhhhhh….
Akhirnya aku tak kuasa lagi menahan pejuhku Crotttttttttttttttt­t… Crot
Crotttttttttttt­tttttttttttt…. Owhhhhhhhhhhhh…. yeahhhhhh….. mmmmm….
ohhhhhhh…..
Aku pun menyodokkan kontolku Yeahhhhhhhhhh Fuck yo fucking ass hole Aku
pun akhirnya ngencretttttttt­t di pantat rio terasa begitu nikmat,
begitu sempit dan begitu asyikkkkkkk…. Yeahhhhhhhhhh…… Mmmmmmmmmmmmmm……
tak beberapa gentian rio yang ngencret
karena kontolnya terus aku kocokkk Yeahhhhhhhhhhhh­hhhhhhhhh….. yan enak
yan mmmmmmmmmm…. Crot Aku pun melepas kontolku dari pantat riooooooooo
Aku pun menggelepar di samping rio rio pun capek dan demikian pula aku,
aku memandang rio mia meandangiku juga Aku tak menyangga
kami melakukan semua ini Aku mendekatkan mulutku ke rio Rio punnnnn
menciumku
"yan aku senang dan cinta padamu, aku rela kau jadikan pelampiasan
nafsumu,maukah kau jadi pacarku yan"
"makasih banyaka yo pagi ini aku benar benar puas sekali ini kali
pertama aku ngentot ma kamu"
"I love u" rio pin segera memelukku sehingga kontolkami bergesekkan lagi
"I love u too" aku pun kembali mencium rio Kami berdua akhirnya tidak
jadi berenang Aku terlanjur tidur bersama rio sampai sore Sejak saat itu
rio menjadi pelampiasaanku Aku sangat mencintai rio Bahkan kami
melakukan oral sex di sekolah di saat bebas seperti ini Hingga mungkin
disaat kami lulusan nanti.

Tamat